Mohon tunggu...
KOMENTAR
Lyfe

Kekuasaan Itu Direbut, Bukan Dihadiahkan (*Minal Aidzin Wal Faizin*)

9 September 2010   11:58 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:20 243 0
[caption id="attachment_254172" align="aligncenter" width="499" caption="(amphi.theather.blogspot.com)"][/caption] Penggemar film ingat The Godfather? Satu dialog mengatakan "Power is taken, not given". Kekuasaan direbut, bukan diberikan/dihadiahkan. Kejam terkesan. Makna tersirat dalam. Mengakui setelah mengerti. Penulis novelnya Mario Puzo tak asal bicara. Tak melempar spekulasi. Fakta di atas hamparan ilusi dan darah tinggi. * Ambil contoh. Ketika dia belajar sains dan menerapkannya di kehidupan sehari-hari, dia sedang merebut masa depan dengan pengetahuan. Ketika dia beribadat dan menghayatinya untuk maslahat, dia sedang merebut surga dengan keimanan. Ketika dia tersenyum dengan tulus kepada seekor nyamuk yang menghisap darahnya di paha, dia sedang merebut pahala dengan keiklasan. Ketika dia komentar kata sebaris, dia sedang merebut dengan kehadiran. Ketika dia memanggul senjata untuk mengusir penguasa lalim, dia sedang merebut kemerdekaan dengan pengorbanan. Ketika dia memaafkan pelaku kejahatan, dia sedang merebut kemuliaan dengan kebesaran jiwa. * BREAK. Sekedar mengingatkan penggemar film, berikut ini kutipan dari Wikipedia: The Godfather adalah sebuah film tahun 1972 yang disutradarai Francis Ford Coppola dan dibintangi antara lain oleh Marlon Brando dan Al Pacino serta diangkat dari novel tulisan Mario Puzo (juga berjudul The Godfather). Film ini bercerita tentang sebuah keluarga Mafia di Amerika Serikat yang dipimpin Don Vito Corleone (Brando) dan seringkali dianggap sebagai film terbaik dalam genrenya. Oleh Institut Film Amerika, The Godfather diperingkatkan sebagai film Amerika terbaik ketiga sepanjang sejarah. * Contoh lain. Ketika dia memuji setinggi langit atas keyakinan sendiri, dia sedang merebut dengan penghargaan. Ketika dia menisbatkan diri dewa penyelamat kaum papa dengan bukti-bukti photografi sambil memungut dana bantuan, dia sedang merebut dengan tipuan. Ketika dia tampil bagai hantu tanpa identitas diri, dia sedang merebut dengan bermain sulap. Ketika dia melarang ini-itu atas hal tidak nyaman , dia sedang merebut dengan menyingkirkan. Ketika dia sibuk menghakimi, menyingkirkan yang lain, memuji diri sendiri, memamerkan gelar sarjana, mencap "oknum" kepada ulah yang tak disukai, membela penguasa dengan alasan terlalu banyak oposisi, mencap borjuis kepada yang duduk 10cm di atas yang lain, menyatakan rumah tak sehat karena banyak tarik-tarikan, menilai gempa bumi terjadi akibat gerakan emansipasi, melancarkan dalil batal puasa karena suasana tak masuk selera pribadinya .... dia sedang merebut tempat utama dengan ngos-ngosan!!!

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun