Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Tsunami Belah Dinding Kaca (sebuah happening)*

5 Maret 2010   07:54 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:36 163 0
TSUNAMI BELAH DINDING KACA

***********************************

Seorang ibu,

tiga bocah-bocah seribu khayal

celingukan di pematang sawah si abah gundah

menatap pucuk cemara kantor kecamatan jala-jala

keajaiban sihir Firaun tongkat Musa

*

Air bah meluap, blubbbb!!!


jebol bumi jumpalik samudra mendidih mendelik-delik

dendang genjer-genjer batang tembaga ditetel-tetel

raung sirine tawon gema horor di siang bolong

cakar sejuta teluh menggaruk langit sak melempem kerupuk

*

Jeritan nyawa menggapai-gapai,

penghuni samudra kelojotan liar

terhempas sampah bunga kamboja

tak ada agenda tahlilan kawan

pledoi agama dan sempoa tlah daluarsa

kembali langit di atas langit

pulang  cahaya di atas cahaya

*

Tsunami dari utara,

bergulung ganas menubruk pucuk pohon cemara

dug! mentok belok kanan menyeringai malu

dari dekat si ibu dan bocah-bocah menatap takjub

mereka hanya terendam dua inci air cokelat

Archimides  kecewa berat!

*

Dari rongga kubur,

Sigmund Freud terlonjak mencopot tengkorak

Syech Siti Jenar mengelus anjing penuh kurap

ku terjaga menilik esok dan lusa

menukar hakekat pasal-pasal kecewa.

*

*

Salam Tuljaenak,

Ragile, 05-mar-2010

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun