Mohon tunggu...
KOMENTAR
Politik

Carilah Koruptor Sampai Ke Negeri Cina!

16 Februari 2010   02:14 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:54 519 0
Fakta-fakta membuktikan banyak koruptor kabur ke negeri orang. Cari selamat. Dan paling enjoy ternyata di negeri-negeri mayoritas etnis cina. Yaitu Singapura, Hongkong, China. DI sini dibuber-uber, di sana jadi warga terhormat. Karena membawa uang banyak untuk pembangunan. Bahkan kabarnya dielu-elukan sebagi pahlawan pembangunan di sana. Rampok di sini, pahlawan di sana. Koq bisa?


Yaiyalah.... karena Indonesia tidak punya perjanjian ekstradiksi dengan negara-negara tersebut. Akibatnya tidak terjangkau oleh tangan aparat hukum kita. Maka tak heran tiga negara tersebut jadi surga para rampok uang rakyat Indonesia. Lagi pula para pejabat di sana tidak mau tahu itu uang hasil rampok atau hasil usaha legal. Lezatnya lagi plus bonus perlindungan hukum. Wouw, enak tenaaan....

Maaf nih, dulu waktu mereka melarat mengais-ngais rejeki di sini sampai seabrek keluarga dibawa serta. Eh, begitu kaya raya dan ketahuan curang oleh pengadilan terus kabur ke negeri orang. Bawa semua kekayaan lagi. Semua beban hutang dan kerugian negara milyaran dan trilyunan dipikul oleh rakyat banyak. Apa bukan Penghianat?

Maaf nih, saya tidak bermaksud menyindir saudara keturunan Tonghua. Hanya kebetulan para konglomerat hitam perampok uang rakyat yang kabur ke negeri Cina semua keturunan Tionghoa. Kenapa tidak gentlement seperti Bob Hasan? Dia dianyatakan bersalah oleh pengadilan. Dia gentlement menjalani hukuman, dan tetap tinggal di Indonesia.

Alangkah indah dan gentlementnya jika mereka mencontoh pelawak Ateng, penyanyi top Titiek Puspa, pebulutangkis top Rudi Hartono, pengusaha jamu Jaya Suprana, ekonom Kwik Kian Gie. Beliau-beliau ini sangat nasionalis dan cinta negeri sendiri, Indonesia. Sudah kaya dan tetap di Indonesia.

Saya berharap penegak hukum berupaya lebih keras menjaga agar jangan sampai pengusaha nakal perncuri uang rakyat bisa minggat ke negeri orang. Khususnya ke negeri-negeri Cina di mana kita sulit membawa pulang mereka untuk diadili karena hambatan hukum dan diplomatik.

Judul tulisan ini terinsprirasi dari anjuran nabi saya Muhammad SAW, "Carilah ilmu sampai ke negeri Cina". Itu lebih dari 1400 tahun yang lalu. Sekarang apa salahnya ditambahkan dengan "Carilah koruptor sampai ke negeri Cina". Untuk memberi semangat kepada penegak hukum bahwa rakyat matanya melek! Sekaligus warning kepada siapapun yang pikiran mau kabur kalau diadili.

Ini Indonesia, siapapun boleh datang dan bermukim di sini sampai tujuh turunan. Hanya satu pesan dari kita: Jangan mau manisnya saja, waktu musim panen berbondong kemari, giliran paceklik dan bermasalah terus bawa kabur semua harta ke negeri orang.

Salam hormat dan salam sayang saya kepada sudara-saudara sebangsa dan se tanah air warga keturunan manapun. Kebetulan saya punya banyak sahabat dekat warga keturunan yg sangat baik hati, dari masa kecil hingga sekarang.

*) Dari beberapa sumber media massa di antaranya Majalah Tempoe

Salam,

Ragile, 16-feb-2010

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun