Mohon tunggu...
KOMENTAR
Politik

TARGET PEMBUNUHAN, Pencitraan Yg sedang dibangun SBY?

9 Desember 2009   13:28 Diperbarui: 26 Juni 2015   19:00 516 0
Terhitung sejak usainya Pilpres 2008 terasa ada upaya pembangunan citra untuk memelihara popularitas SBY. Kebetulan meledak teror bom Hotel JW Marriott. Isu teror kembali muncuat. Publik terkondisikan untuk melototi apa-apa yg berbau pembunuhan, dalam artian luas tentunya. Publik makin gencar pasang mata dan telinga mengikuti detik demi detik live show penyerbuan sarang teroris. Arak-arakan 17 agustusan juga diramaikan dg simbol-simbol perang melawan teror (baca: pembunuhan).

Marilah kita telusiri beberapa fakta berikut ini. Agustus lalu, Untuk pertama kali presiden SBY menunjukkan gambar fotonya di ruang publik dimana dia jadi sasaran tembak teroris. Pesannya jelas bahwa dia menjadi Target Pembunuhan Secara Fisik. SBY juga menuding kelompok oposisi berusaha menduduki kantor KPU guna membatalkan hasil akhir Pilpres. Pesannya jelas bahwa dia menjadi Target Pembunuhan Karir Politiknya.

Bulan lalu ketika mencuat perseteruan KPK-POLRI, SBY mengeluh bahwa jika keadaan tidak stabil dan gaduh maka ekonomi tidak berkembang. Pesannya jelas bahwa regim SBY menjadi Target Pembunuhan Ekonomi.

November lalu dg hebohnya skandal Bank Century, SBY menuding ada upaya pembunuhan karakter (character assasination) terhadap dirinya. Pesannya jelas bahwa dia menjadi Target Pembunuhan Citra Pribadinya. Desember ini Lebih seru lagi dg tudingan adanya motif politik yg secara samar-samar mengarah kepada impeachment (pemakzulan) presiden. Pesannya jelas bahwa bahwa dia menjadi Target Pembunuhan Masa Jabatan alias kudeta.

Beberapa contoh di atas sangat sulit untuk dikakatakan semua kebetulan belaka. "Pembunuhan" telah menjadi kata kunci untuk menjelaskan sesuatu,  sekaligus dijadikan alasan problem kehidupan berbangsa dan bernegara. Sama sulitnya untuk mengatakan bahwa semua itu sengaja dirancang sedemikian rupa untuk efektivitas komunikasi politik.

Adalah wajar bahwa dalam komunikasi politik menggunakan cara-cara tertentu untuk menarik perhatian publik, dan syukur-syukur bisa mendulang simpati publik. Dan Lebih syukur lagi bisa panen belas kasihan dari publik. Bukankah SBY dan tim suksesnya masih ingat masa kampanye Pilpres 2004 dimana popularitas SBY mengorbit berkat pencitraannya sebagai orang yg dizalimi. Kita juga tahu bahwa setiap manusia suka mengulang cerita lama dan cara lama yg mendulang sukses.

Bila pencitraan model ini efektif dimana SBY dicitrakan sebagai Target Pembunuhan dalam arti seluas-luasnya, apa salahnya.....? image building dan image engineering bekerja bak aroma parfum nan wangi, tak dapat dilihat tapi dapat dirasa. Cerdas bukan???

Bisa jadi analisa saya yg pendek ini melenceng jauuuuuh. Wassalam.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun