Mohon tunggu...
KOMENTAR
Politik

Manipulasi Tafsir, Hati-hati!

15 Mei 2009   07:47 Diperbarui: 26 Juni 2015   20:08 287 0
Saya yg menyaksikan sendiri tragedi-tragedi kemanusian yg mengerikan-bengis-biadab selama jaman Presiden Soeharto berkuasa, sering limbung dengan falsafah jawa "Mikul duwur mendem jero" yg artinya mengangkat tinggi-tinggi jasa-jasanya dan mengubur dalam-dalm kesalahan dan aibnya. Ajaran Islam pun melarang buka-buka aib orang lain (ghibah).

So, pantesan para raja, koruptor, diktator dan despot yg bengis dan haus darah bisa berlindung dibalik falsafah jawa itu dan larangan agama itu. Saya yakin ada manipulasi tafsir disini.... Wah ketemu!!!..... Ternyata kedua hal itu hanya berlaku utk urusan private/pribadi koq.

Jadi tidak ada cerita kudu "mendem jero" (nutup2i salah/aib) dan dilaraang ghibah (buka2 aib) untuk urusan dan tanggung jawab kepada publik. Lalu, pendek saja hari ini, saya bertanya kepada diri sendiri dan kepada kawan-kawan yg mau nimbrung. Apa mengerikan selama era Presiden Soeharto:

1) Berapa ratus ribu (atau berapa juta) nyawa melayang di Jaman Soeharto..?

2) Berapa ribu perempuan Aceh yg diperkosa aparat selama Jaman Seoharto..?

3) Kapan dan Dimana saja terjadinya pembantaian oleh aparat?

4) Pernahkan satu pejabat tinggi diproses hukum secara benar?

5) Berapa trilyun rupiah yg dikorupsi hingga negara bangkrut & rakyat miskin?

6) Dimana Super Semar asli dan apa bunyi yg sebenarnya hingga Bung Karno dikudeta...?

7) Siapa yg menghembus-hembuskan isu seolah kita rindu kehadiran Soeharto..?

8) Siapa yg ingin menjadikan dirinya seperti Soeharto baru sekarang ini?

*

Salam hangat buat kawan Kompasiana semua.

Ragile, 15-mei-2009

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun