Menjelang pesta demokrasi daerah maupun nasional, tingkah laku dan tabiat para pejabat kita masih terus menjadi sorotan. Beberapa waktu lalu, seorang Bupati terpilih Kendari dituntut seorang model cantik karena menghina dengan bahasa yang kurang pantas. Di Cirebon, Wakil Bupati dicopot dari jabatannya karena korupsi dana Bansos, sementara Sang Bupati, sedang menghadapi tuntutan menafkahi seorang perempuan yang mengaku sebagai istri keduanya. Di Jakarta, seorang Gubernur petahana terpaksa kalah dalam Pilkada karena "silap lidah" menyinggung perasaan jutaan umat islam, sementara di daerah paling timur Indonesia, Papua, seorang Gubernur diisukan bermain judi saat melancong tanpa ijin di Singapura.
KEMBALI KE ARTIKEL