11 Agustus 2012 05:56Diperbarui: 25 Juni 2015 01:5771750
Ironis. Mungkin inilah gambaran perasaan saya di kala membaca sebuah majalah tua terbitan Tempo tahun 1976. Bagaimana tidak? Bayangan saya seorang Sultan/Raja/Kaisar atau bahkan sanak keluarganya hidup dalam kemuliaan dan kemewahan, namun setelah membaca artikel itu pikiran saya terbalik, bahwa masih ada di dunia dengan luxury sekelas Sultan Aceh yang hidup dengan masa-masa sulit dan jauh dari keberuntungan. Hal ini juga tentunya berbanding terbalik dengan orang-orang yang “mengaku sultan” ataupun “mengaku wali nanggroe” yang hidup dalam gelimang kemewahan.
Jixie mencari berita yang dekat dengan preferensi dan pilihan Anda. Kumpulan berita tersebut disajikan sebagai berita pilihan yang lebih sesuai dengan minat Anda.