Secara tidak sadar, budaya "mendoro-ndoro"kan (dalam bahasa jawa 'majikan')senior acap kali terjadi di sekitar kita. Senior yang bersikap seenaknya kepada junior tentunya merebut kemerdekaan seorang junior. Dengan modal "menolak senioritas" hanya di bibir seorang senior saja. Akan tetapi, sikap egalitarian tak ditunjukkan sama sekali.