Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen Pilihan

Akhir dari Sebuah Kasus

22 Oktober 2017   22:40 Diperbarui: 22 Oktober 2017   22:44 677 1
Matanya yang indah itu mengucur air mata perlahan-lahan membasahi pipinya, membasahi bajunya, membasahi celananya hingga membasahi sepatunya. Jalur yang dilalui Bolong kini meninggalkan jejak sepatu yang basah itu. Ruang pengadilan yang sedari tadi dipenuhi lautan putih abu-abu menjadi riuh dan berteriak-teriak dengan emosi berapi-api. Sementara para awak media segera memotret Bolong dari segala sudut sampai tengkurap sehingga lampu kilat tampak seperti lampu mercuri menerangi jalur perjalanan Bolong menuju kursi panas.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun