Dini P Daeng Sari (1996: 121), Motorik halus adalah aktivitas motor yang melibatkan aktivitas otototot kecil/halus. Gerakan ini lebih menuntut koordinasi mata dan tangan serta kemampuan pengendalian gerak yang baik yang memungkinkannya untuk melakukan ketepatan dan kecermatan dalam gerakan-gerakannya Yang termasuk gerakan motorik halus ini antara lain adalah kegiatan mencoret, melempar, menangkap, meronce manik-manik, menggambar, menggunting, Â menulis, menjahit, dan lain-lain.
Kemampuan motorik halus pada anak usia dini sangatlah penting untuk dikembangkan, dalam mengembangkan kemampuan motorik halus dapat dilakukan menggunakan berbagai kegiatan salah satunya dengan menggunting. namun sebelum anak diajak berkegiatan menggunting maka anak harus melakukan kegiatan sesuai tahapan perkembangan menggunting.
Menurut Latif, dkk (2013:194) tahapan perkembangan menggunting dibagi menjadi dua yaitu tahap pra menggunting dan tahap perkembangan menggunting. Tahap perkembangan menggunting antara lain: menggunting sekitar pinggiran, menggunting dengan sepenuh bukaan gunting, membuka dan menggunting terus-menerus untuk sepanjang kertas, menggunting diantara dua garis lurus, menggunting bentuk tetapi tidak pada garis bentuk, menggunting pada garis tebal dengan terkendali, dan menggunting berbagai macam bentuk.
Selain anak harus melakukan kegiatan sesuai tahapan perkembangan menggunting, anak juga perlu mengetahui cara menggunakan gunting, menurut Pitamic (2013:52) cara menstimulasi anak untuk menggunting kertas antara lain: tandai tengah kertas dengan garis menggunakan penggaris dan pena, tunjukkan pada anak cara memegang gunting, dan tunjukkan pada anak cara menggerakkan gunting untuk membuka atau menutup gunting, mintalah anak untuk memilih kertas dan memegang dengan satu tangan dan memegang gunting di satu tangan lainnya. Lalu gunting perlahan mengikuti garis atau polanya, lakukan terus kegiatan menggunting hingga anak mengerti cara memotong kertas, dan simpan kembali gunting di dalam wadah.
Kemampuan motorik halus setiap anak berbeda - beda sehingga setiap stimulasi setiap anakpun berbeda - beda, serta kesulitan - kesulitan anak dalam menggunting pada setiap anak pun berbeda pula. perbedaan dalam perkembangan kemampuan motorik halus dapat dipengaruhi oleh beberapa sebab diantaranya :
- anak yang mengalami kesulitan dalam melakukan koordinasi antara gerak visual (pandangan mata) dan motorik (gerakan tangan, gerakan jari tangan atau kaki) secara serempak dan terarah pada satu tujuan seperti menggunting kertas disebabkan kurangnya belajar gerak motorik.
- Media dan kegiatan yang masih kurang mendukung.
- Kebiasaan anak dirumah tidak boleh menggunakan alat seperti gunting untuk melakukan kegiatan dalam memotong karena gunting termasuk benda berbahaya.
- Kurangnya stimulasi dari sekolah maupun dari rumah.
(Sumantri, 2005: 181) mengemukakan bahwa anak yang mengalami kesulitan belajar gerak motorik adalah lemahnya koordinasi gerak visual motorik yaitu anak yang mengalami kesulitan dalam melakukan koordinasi antara gerak visual (pandangan mata) dan motorik (gerakan tangan, gerakan jari tangan atau kaki) secara serempak dan terarah pada satu tujuan seperti yang dilakukan pada waktu memasukkan benang ke dalam lobang jarum atau pada waktu mewarnai gambar atau menggunting kertas.
Untuk meningkatkan kemampuan motorik halus pada anak usia 5 - 6 Tahun maka dapat menggunakan kegiatan menggunting pinggiran kertas pada pola lingkaran membuat bunga. Dalam kegiatan ini selain anak diajak mengembangkan kemampuan motorik halus, anak juga diajak menghasilkan karya. Sehingga kegiatan menjadi kegiatan inovatif dan kreatif. Dalam pembelajaran ini, Guru mengajak anak didik melakukan kegiatan menggunting pinggiran pola lingkaran kemudian dikreasikan menjadi bunga matahari. Untuk dapat meningkatkan kemampuan motorik salah satu kegiatan sederhana yang dapat dilakukan yaitu melatih anak dengan cara menggunting. Memotong dengan gunting membutuhkan keahlian khusus tangan. Antara lain, anak hanya akan menggunakan kemampuan ibu jari, telunjuk, dan jari tengah.Â