Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen

Di Atas Tanah

2 Februari 2024   14:32 Diperbarui: 2 Februari 2024   14:48 63 0
Matahari terik membakar kulit Ari, keringatnya bercucuran membasahi kaus lusuhnya. Dia berdiri tegak di atas gundukan tanah merah, memandang hamparan sawah kering di depannya. Perlahan, Ari menghela napas, menghirup aroma debu yang dibawa angin. Inilah tanah warisan kakeknya, tanah yang telah menghidupi keluarganya selama bergenerasi. Tapi kini, tanah itu seperti perempuan tua renta, kurus dan tak berdaya.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun