Matahari belum sepenuhnya bangun, sinarnya tipis menerobos gubuk bambu reot milik Mbah Karto. Perutnya keroncongan, seperti lagu pengantar tidur semalam yang tak kunjung dibalas sepiring nasi. Usia yang renta tak lagi mampu ia paksa untuk mencari nafkah. Satu-satunya penghasilan, memungut barang bekas, sudah tak lagi memberi cukup.
KEMBALI KE ARTIKEL