Hal ini membuat masyarakat yang berada di zona merah seperti Jakarta, Bogor, Bekasi dan lain sebagainya akhirnya memutuskan untuk melakukan Mudik dini, mengingat himbauan untuk menghindari kerumunan atau kontak dengan orang lain di takutkan bisa tertular sehingga dengan demikian masyarakat diharuskan di rumah, namun di sisi lain mereka pekerja di bidang sektoral Informal cukup menerima dampak dari wabah ini.
Setelah masyarakat pulang kampung seperti sekarang ini mengingat disana mata pencaharian mereka sudah sepi, jam malam juga di berlakukan oleh pihak kepolisian sehingga hari-harinya tanpa bekerja, disisi lain bicar perut juga harus di kasih asupan makanan agar tidak lapar dan juga anak dan istri di kampung juga harus diberikan uang untuk hidup sehari hari.
Dengan begitu, menanggapi hal ini, Majelis Silaturahmi Warga Brebes (MASIGAB) yang merupakan Paguyangan besar kabupaten Brebes di Jakarta akhirnya membuat posko, seperti halnya ini, Ketua MASIGAB, Toto Carto, merasae prihatin dengan kondisi warga Jabodetabek terutama warga Brebes yang di zona merah, entah tidak tahu sampai kapan wabah ini akan berakhir namun untuk meminimalisir agar masyarakat Perantauan Brebes bisa terbantu.