Mohon tunggu...
KOMENTAR
Gaya Hidup

Hasrat Pak TJip S'lalu Baru Tiap Hari

19 Mei 2016   21:24 Diperbarui: 19 Mei 2016   22:07 38 1
07 Mei 2016 (12 hari yang lalu) saya menjadi member Kompasiana, keesokan harinya artikel Pak Tjiptadinata Effendi yang saya baca adalah "Kita memang beda, tapi haruskah tebar kebencian?" bagi saya, artikel ini seperti mengisahkan pengalaman pribadi saya, tak ayal sepanjang membaca artikel ini suara Pak Tjip seperti terdengar lembut dipendengaran, pendengaran jiwa tentunya. Kemudian saya lanjutkan membaca artikel Pak Tjip yang lainnya, tapi artikel "One This Day, 4 Years Ago...", artikel ini tidak saja merepresentasikan penuh nuansa emosi keharuan namun seperti memukul pundak dari lamunan masa kini untuk mengingat hubunganku dengan Guru-Guru ku. Tulisan yang juga kalah menggetarkan jiwa "Jangan ada dendam, tapi sejarah tidak boleh dilupakan", tulisannya dalam situasi hati getir tidak menaburkan dendam tapi memberi nuansa positive melalui harapan Indonesia tak lagi mengalami tragedi yang pahit itu dikemudian hari.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun