Segala sesuatu yang diciptakan Tuhan tentu memiliki tujuan dan tidak pernah sia-sia. Manusia yang beragam dan berasal dari berbagai suku juga diciptakan agar dapat saling mengenal satu sama lain. Oleh karena itu, individu dengan kelainan fisik maupun psikis, yang sering disebut sebagai penyandang disabilitas atau berkebutuhan khusus, memiliki derajat dan hak yang sama dengan mereka yang tidak memiliki kecacatan. Banyak orang tua menghadapi kenyataan bahwa anak mereka mengalami hambatan perkembangan sejak dalam kandungan atau saat lahir, baik secara psikologis, fisik, kognitif, maupun sosial. Anak-anak berkebutuhan khusus ini mungkin memiliki berbagai kekurangan, seperti keterbelakangan mental, kesulitan belajar, gangguan emosional, keterbatasan fisik, gangguan bicara dan bahasa, gangguan pendengaran, gangguan penglihatan, atau bahkan bakat khusus (Penelitian et al. 2022).
KEMBALI KE ARTIKEL