Setiap kali mendengar cerita atau
khatib Jumat tentang Ismail yang rela mengurbankan dirinya untuk disembelih ayahnya sendiri, saya takjub bukan main. Reaksi yang sama muncul ketika mendengar respons Siti Sarah kepada Ibrahim bahwa “Ini semua adalah ujian dari Allah swt,” sebelum akhirnya Ibrahim memantapkan hati dan mengambil pisaunya yang telah diasah tajam-tajam. Saat ia mendaratkan pisau di atas urat nadi Ismail, seperti sihir, seekor kibas tiba-tiba muncul, menggantikan jasad Ismail yang tergeletak pasrah di atas “meja batu”. Saya pun terkesiap dan berpikir:
masya Allah, ternyata benar-benar ada orang yang rela menyembelih anaknya sendiri “hanya” berdasarkan mimpi yang dilihatnya semalam. Cerita versi inilah yang selama ini membekas hingga menjadi
bedtime story sewaktu saya kecil.
KEMBALI KE ARTIKEL