Marhaban Yaa Syahra al-Shiyam...
Bulan Ramadhan telah datang. Berbahagialah bagi yang berhati riang.
Nikmat dan berkah tak terbilang. Tak peduli apakah itu malam ataukah siang.
Ketika doa tidak terhalang. Ketika ampunan membebaskan yang terkekang.
Semoga kelak, predikat taqwa yang akan disandang.
Hari ini, pemerintah, melalui sidang isbat, telah menetapkan bahwa esok hari adalah awal Ramadhan. Suasana pun berubah. Berbondong-bondong umat muslim pergi ke mesjid menunaikan ibadah tarawih. Tadarus qur'an disenandungkan setelah itu. Biasanya, mereka meniatkan agar setiap malam membaca satu juz agar pada malam terakhir lengkap sudah tiga puluh juz al-Qur'an. Ramadhan benar-benar membawa berkah: berkah perubahan, berkah kebaikan, berkah kebersamaan.
Untuk itu pula, rasanya tidak lengkap jika, sebagai pengguna media maya, saya tidak menghiasi forum ini dengan kegiatan tadarus. Sebagaimana asal kata tadarusitu sendiri, saya ingin belajar banyak hal di bulan penuh barakah ini melalui hal-hal yang saya tuliskan dalam catatan-catatan Ramadhan tahun ini. Semoga, meski diniatkan untuk media pembelajaran pribadi, ada banyak orang yang mendapatkan manfaat dari catatan-catatan ini.
Salah satu ungkapan yang lazim kita ketahui adalah bahwa Ramadhan adalah bulan penuh dengan ampunan. Selalu ada harapan, khususnya bagi diri saya sendiri, untuk menjadi lebih baik dengan memanfaatkan momen bulan Ramadhan. Seiring dengan renungan mendalam tentang apa yang telah dilakukan selama sebelas bulan sebelumnya, bulan Ramadhan dijadikan momen untuk kebangkitan. Bangkit menjadi lebih baik, meski terkadang kembali ke jalur lama.
Sebagai anak cucunya Nabi Adam as, melakukan kesalahan memang lazim adanya. Toh, tidak ada manusia yang sempurna dalam hidupnya. Mengulang apa yang sering diulang-ulang penyebutannya, kesempurnaan hanyalah milik Allah Swt semata. Kita manusia pastilah pernah salah. Maka menarik jika kita mendapatkan banyak sekali ucapan-ucapan menyambut datangnya bulan suci Ramadhan: baik melalui sms, telepon, jejaring sosial di dunia maya, atau media lainnya, yang mengandung pesan untuk saling memaafkan.
Tari zapin rentak melayu// Rentak langkah hitungan delapan
Hari puasa telah di ambang pintu// Salah dan khilaf mohon dimaafkan