Mohon tunggu...
KOMENTAR
Politik

Luber

14 Juni 2014   00:11 Diperbarui: 20 Juni 2015   03:51 47 0
Menyambut datangnya Pemilu Presiden, draft-draft tulisan yang menunggu diselesaikan (kalau ada mood nulis) dikesampingkan dulu. Neng mumun juga akan ikut meramaikan bahasan mengenai pilpres tahun ini, yeaaayy! *pasang tampang serius* *copot lagi karena gak cocok*. Luber itu kalau arti harfiahnya sih beleweran kali yaaak.. semacam tumpah ruah dan membanjiri sekitar *halah. Tapi LUBER juga kependekan dari azas pemilu Indonesia yaitu Langsung Umum Bebas daaaaaan lahaciaaaaaa! *chibi chibi style*, oke... Rahasia. Seingat saya, LUBER ini saya pelajari ketika masih sekolah berseragam putih-merah. Yang mana dulu saya ingat juga kalau kedua orang tua saya nyoblosnya gambar Pohon Beringin yang diapit Ka'bah dan Banteng Merah. Karena kala itu, status ortu saya yang Pegawai Negeri Sexy Sipil diwajibkan dianjurkan untuk melakukannya. Saya pernah bertanya ke Bapak saya: "Pak, katanya pemilu itu kan LUBER, berarti harusnya Bapak sama Ibu nggak harus nyoblos yang itu dong? Berarti nggak BEBAS dong?". Pertanyaan itu dijawab Bapak saya dengan: "Iyaaa, kalau pegawai negeri memang dianjurkan untuk nyoblos partai nomer dua, mbak". Terus saya lanjut nanya: "Lah, Bapak-Ibu itu dosen apa pegawe negri sih??". Saat itu saya masih kecil --atau telat ngerti hihihi, jadi nggak tau deh status pekerjaan orang tua saya, taunya yaudah dosen, ngajar mahasiswa di kampus. Saya pun tau orang tua saya Golkar karena liat kaos kuning banyak bangeeett dirumah, dikasih dari kantor kalo mau pemilu dan harus dipake karena ada acara yang mewajibkan mereka hadir menggunakannya. Lalu mulut kecil saya masih berisik nanya-nanya lagi: "kalo ntar misalkan Bapak sama Ibu udah gak dianjurin milih yang itu, Bapak Ibu mau ganti gak milih yang lain? Apa mau milih yang lama aja? Jadi nanti Presidennya Soeharto lagi gitu ya, Pak? Kok aneh sih katanya LUBER tapi milihnya ditentuin?". Saya lupa Bapak saya jawab apa, yang jelas Bapak saya pasti pusiiiinggg... Selesai flashbacknya, kembali ke bulan Juni 2014. Tentunya keadaan politik udah jauuuh beda sama jaman orde baru dimana partai cuma tiga. Udah banyak banget juga peristiwa yang terjadi di ranah politik di bumi Indonesia ini, tapi saya nggak akan bahas.. karena memang bukan pakarnya atau ahli sejarah. Bulan depan tanggal 9, pemilu presiden akan dilaksanakan. Kali ini calon presiden dan wapres ada dari dua kubu. Nomor SATU dan nomor DUA.

Sumber: Kata Oom DARTH VADER

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun