Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Ken: Puisi 1

17 Mei 2011   15:49 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:32 42 0
Ken,
Aku tahu nasib itu takbisa dipertukarkan
Kita sepakati ini dalam diam, kala menyusuri jalan setapak itu
Engkau melangkah di depaku
Sunyi belantara memberi ruang bagi tawamu yang renyah.

Ken,
Maaf jika aku hanya bisa mengangguk saja
Ketika engkau sebutkan nama-nama pohon dalam latin
Engkau mengenalnya, hanya dengan melihat daunnya
Kau katakan kita berada sekian ribu kaki dari laut
Dan aku terpana, merasai keyakinanmu
Pohon-pohon itu,
daun-daun itu,
tanah yg kita pijak ini,
dan suara-suara satwa itu,
tak pernah berhenti memberi kabar,
begitu katamu.
Gerangan kabar apa? tanyaku.
Kabar tentang diri mereka, kabar tentang kita.

Maaf Ken,
Aku hanya bisa mengangguk lagi saat itu
Sambil sembunyikan ketololanku
Engkau melihat segala di sekitarmu sebagai pertanda
Sementara aku hanya bisa memandangnya sebagai keindahan yg berjarak.
Dan engkau takpeduli, sambil meneruskan langkahmu di depanku,
Menyusuri jalan setapak, yg akan membawa kita hingga di puncak
Dan tawamu yg renyah itu, taktergantikan indahnya oleh segala suara..

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun