Dengan martin yang terjatuh dan tersingkir, Bagnaia memimpir dari pembalap Aprilia Maverick Vinales dengan menyisakan 8 lap, saat itu pembalap Yamaha Fabio Quartartro sedang memburu posisi terdepan.
Quartararo yang terjebak di belakang Vinale, tetapi Bagnaia juga tidak dapat menahannya dan lap terakhir dimulai dengan trio terdepan yang hampir saling berhadapan.
Bagnaia menahan terus memimpin posisi terdepannya, sementara Vinales terus mentup pintu bagi Quartararo untuk dapat mempertahankan posisi kedua.
Martin, yang memulai balapan dengan keunggulan 7 poin dari Bagnaia di kalsemen sementara, melesat dari posis keenam di grid untuk memimpin bahkan sebelum mencapai tikungan 1.
Pembalap asal Spanyol, harus membalikan keunggulan 66 poin Bagnaia dengan mengguli pembalap pabrikan itu dalam delapan balapan terakhir, membangun keunggulan tiga detik diatas Vinales ketika dia tergelincir di Tikungan 11, pada lap 13 dari 27 lap.
Martin yang memgangi kepala dengan tangannya, tampak tertegun di pinggir sirkui saat dia mencoba memahami apa yang sebenarnya terjadi.
Dengan kesalahan itu memberikan Vinales keunggulan tipis di atsas Bagnaia, yang dimana mengesampingkan rasa takut pada hari Sabtu untuk menyalip beberapa gerakan awal yang berani untuk naik dari posisi ke-13 ke posisi ke-3 di lap-lap awal.
