Pak Mesran—salah satu pejuang laki-laki yang harus ‘mengorbankan diri’ di kerasnya ibukota. Seorang pedagang cendol di kawasan pasar Palmerah, yang harus berjuang sendiri meninggalkan para Kartini-nya di kota kelahirannya, Kudus. “Istri dan anak-anak tinggal di Kudus, susah kalau dibawa ke Jakarta Mas, sayanya yang takut.” ucap Pak Mesran mengawali pembicaraan kami. Ya, Jakarta memang keras.
KEMBALI KE ARTIKEL