The Little Match Girl, kisah yang ditulis oleh Hans Christian Andersen pada tahun 1846, adalah sebuah cerita pendek yang sederhana namun sangat menyentuh hati dengan mengangkat isu kemiskinan dan harapan. Cerita dimulai dengan berlatar malam Tahun Baru, seorang gadis kecil yang miskin berjalan tanpa alas kaki dan mencoba menjual korek api kepada para pejalan kaki, tetapi tidak ada yang mau membeli atau menolongnya. Takut pulang ke rumah karena belum menghasilkan uang, ia memutuskan untuk tetap berada di luar meskipun kedinginan dan mulai menyalakan korek api untuk menghangatkan dirinya. Setiap korek api yang dinyalakan memperlihatkan sebuah gambaran yang nyaman dan membawa kebahagiaan sementara: sebuah perapian hangat, makanan lezat di atas meja, dan pohon Natal yang megah. Dan yang terakhir, ia melihat neneknya, satu-satunya orang yang pernah mencintainya dengan tulus. Merindukan kehangatan dan cinta neneknya, gadis itu menyalakan seluruh korek api yang tersisa untuk mempertahankan bayangan neneknya. Akhirnya, ia membayangkan neneknya mengajaknya pergi ke tempat tanpa penderitaan. Ketika pagi tiba, gadis kecil itu ditemukan telah meninggal dunia di pojok jalan. Meskipun tubuhnya beku, senyum kecil masih tampak di wajahnya. Dunia di sekitarnya tetap berjalan tanpa peduli, sementara kebahagiaannya yang singkat hanya terjadi dalam momen-momen terakhir hidupnya.
KEMBALI KE ARTIKEL