Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Ah, Mengapa Walikota Bunga Itu Jadi Tersangka

14 Juli 2010   08:42 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:52 415 0
[caption id="attachment_193902" align="alignleft" width="448" caption="festival bunga di tomohon, foto dari tomohonkota.go.id"][/caption] Ilmu geografi dan pengetahuan saya tentang daerah-daerah di Indonesia tidak begitu bagus. Makanya, ketika saya membaca di Majalah Tempo-sekira dua tahun lalu-tentang festival bunga di Kota Tomohon, saya bertanya-tanya, dimana itu Tomohon? Itu hal pertama yang membuat saya tertarik. Rupa-rupanya, Tomohon sejak dahulu telah dituliskan dalam beberapa catatan sejarah. Salah satunya terdapat dalam karya etnografis Pendeta N. Graafland yang ketika di atas kapal Queen Elisabeth, menuliskan tentang suatu negeri yang bernama Tomohon yang dikunjunginya pada sekitar tahun 1850. Perkembangan peradaban dan dinamika penyelenggaraan pembangunan dan kemasyarakatan dari tahun ke tahun menjadikan Tomohon sebagai salah satu ibukota kecamatan di Kabupaten Minahasa. Info soal itu ada di sini. Hal kedua yang menarik minat saya adalah festival bunga. Say it with flower, begitu kalimat yang saya dapati ketika masih ingusan dulu. Melihat dan menikmati bunga memang menarik. Saya menyukainya. Terlebih bunga itu dirangkai sedemikian rupa. Belakangan saya tahu jika Tomohon juga dikenal sebagai kota bunga. Adalah Walikota Tomohon, Jefferson Rumanjar, yang ketika itu saya lihat di Majalah Tempo. Sosok pria muda berkulit putih berambut cepak. Seingat saya, berita di Tempo tentang festival bunga Tomohon itu berupa advertorial. Saya kagum, walikota muda itu mampu menggelar festival bunga. Bahkan pemerintah kota temapt saya tinggal, ikut menjadi pesertanya. Tapi, tadi saya sangat terkejut. Sungguh diluar dugaan. Ternyata Jefferson sang walikota bunga, menjadi tersangka korupsi dana permintaan bantuan sosial dalam APBD senilai Rp 19,8 miliar. KPK menetapkannya sebagai tersangka lantaran diduga menggelapkan dana APBD Tomohon tahun 2005-2006, dari proyek bantuan sosial yang diduga fiktif. Ah, Tomohon-tomohon. Semoga saja, festival bunga disana tetap semerbak.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun