Karena sudah terbiasa
ngalamin banjir, kami
nyantai saja
ngadapinya. Beruntung sejak pagi peringatan dini telah dikeluarkan sehinga kami siap menyambut datangnya banjir kiriman. Sebelum "tamu" dari Bogor tiba, tetangga kami yang rumahnya hanya berjarak selemparan batu dari bibir Sungai Ciliwung telah siap siaga. Barang-barang elektronik sudah diungsikan ke tetangga yang rumahnya bertingkat. Pakaian-pakaian sudah dikosongkan dari lemarinya. Simpanan emas, dolar, dan rupiah yang tak seberapa, telah dikempit dan dimasukkan dalam
kutang ibu-ibu.
KEMBALI KE ARTIKEL