Imlek tahun ini --seperti imlek-imlek beberapa tahun yang lalu-- tak berarti apa-apa bagi mami. Meski mamiku berdarah tionghoa, namun sudah sejak lama beliau tidak pernah lagi merasakan suasana imlek. Sebelumnya, sekitar tahun 90-an saat famili dan kerabat dekat mamiku masih hidup, kami rutin
kecipratan suasana imlek. Ya, Ini karena ada beberapa keluarga mami yang non-muslim, yang masih menjaga tradisi pergantian tahun baru china atau
imlekan itu. Jadi, saban imlek tiba, kami pun bisa merasakan kemeriahan dan suka cita imlek sebagaimana saudara-saudara tionghoa lainnya di Indonesia.
KEMBALI KE ARTIKEL