Beberapa tenaga
volunteer kulihat sedang sibuk memasukkan beberapa botol susu, daging dan sayuran kedalam keranjang berjalan, persis seperti yang biasa kulihat bila berbelanja di supermarket, di Jakarta. Ada pula yang –karena usianya sudah tua (kutaksir sekitar 60-an tahun)– hanya duduk dan mencatat pengeluaran dan menerima barang yang masuk. Ya, tampaknya ia bertugas di bagian pembukuan. Di pojok kuamati seorang nenek yang duduk di kursi panjang, menunggu namanya dipanggil. Suasana di ruang berukuran 4 x 6 meter itu tak ubahnya antrian di Puskesmas. Tak berapa lama nama nenek itu dipanggil, dan muncullah
volunteer tadi dengan sekeranjang penuh berisi aneka kebutuhan pangan untuk si nenek.
KEMBALI KE ARTIKEL