Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen Pilihan

Tidak Bisa Tidur

5 Februari 2015   04:12 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:49 45 0
Sejak Hujan mengguyur dari sore hari, suasana kamarku malam itu sangat sejuk. Merubah temperatur kamar yang biasanya pengap menjadi agak lebih dingin. Aku berpikir pasti akan tidur nyenyak. namun pada kenyataannya tidak sesuai dengan apa yang aku harapkan. Detik berganti menit , menit berubah menjadi jam. Mataku tak kunjung mengantuk. Tubuhku masih terasa segar. Padahal saat itu waktu sudah menunjukkan pukul 00.19. Apa ada yang salah dengan pola tidurku. Aku bergumam. Bosan menyaksikan acara televisi, Aku meraih telepon gengam demi membunuh waktu juga untuk menyiasati mata agar lelah. Berbagai informasi yang Aku inginkan berhasil didapat dari berselancar di internet. Mulai dari sepakbola, tempat wisata hingga berita terkini. Sangat mudah aku dapatkan. Teng tong... suara jam antik yang berada di lantai 1 rumah terdengar dua kali, membei kabar dengan bunyinya yang lantang. Menandakan waktu sudah pukul 02.00 pagi. Tidak lama berselang, suara hewan peliharaan abangku yang terdengar. Namanya Sugar Glider, mamalia sejenis tupai dengan garis putih yang memanjang sampai ekornya. Suaranya terdengar seperti anjing yang kesakitan. Tidak seperti biasanya hewan tersebut mengeluarkan bunyi, apalagi sampai suara seperti itu. Aku tidak pedulikan untuk beberapa saat namun suara itu tetap ada. Aku keluar dari dari kamar untuk pergi ke kamar mandi. Saat membuka pintu, hawa dingin sangat terasa. Terdengar rintik hujan yang menghantam genteng di teras belakang. Aku melangkah keluar dan melihat ke arah kanan.Terlihat sosok putih sedang jongkok menghadap kandang Sugar Bliger. Jemarinya seperti sedang mengajak bermain. Aku menghentikan langkah. Di saat bersamaan sosok yang memakai pakaian putih itu melihat ke arahku. Wajahnya tidak terlihat jelas. Sinar lampu yang menyelip diantara jendela tidak mampu memperlihatkan wajahnya dengan sempurna. Namun masih terlihat ia memiliki rambut panjang dan tebal. Merasa tertangkap sedang memperhatikannya, Aku melanjutkan langkah ke kamar mandi. Jantungku sedekit berdegup.  Masih kaget dengan sosok yang tidak kukenal. Karena aku tahu bahwa seluruh keluargaku sudah masuk ke dalam kamarnya masing-masing. Aku selesaikan tujuanku yang utama untuk ke kamar mandi. Saat semua sudah selesai, Aku bergegas keluar. Pintu kamar mandi Ku buka namun langkahku terhenti. Terhalang oleh sosok wanita berjubah putih. Sorotan matanya tajam.Wajahnya terlihat putih pucat. Rambutnya terurai panjang berantakan. Bola mata Aku arahkan ke arah bawah. Terlihat Kakinya  melayang tidak menyentuh tanah. Aku naikkan lagi bola mataku hingga bertemu dengan matanya. Kami pun saling bertatapan untuk kedua kalinya. Tatapan matanya masih tetap sama, mengandung amarah dan kekosongan. Untuk beberapa detik mata kami saling berbicara. Tanganku mengisyaratkan wanita tersebut untuk bergeser. Memberiku ruang untuk jalan kembali ke kamar. Namun Ia tidak bergeming. Aku menghela nafas panjang dan melangkah menembus tubuhnya. Tubuhku terasa merinding. Bulu tengkukku berdiri. Hawa menjadi lebih dingin. hidungku mencium wangi seperti bunga yang tidak pernah kukenal. Aku berjalan meninggalkannya hingga masuk kamar. Rasa kantuk mulai muncul. Aku rebahkan tubuh di atas kasur. Sebelum mataku terbejam, wanita yang sebelumnya kutemui, mengintip dari balik jendela. Aku memberi kode untuknya, Aku sudah mengantuk. Setelah itu Ia pun menghilang dari jendela kamar.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun