Mohon tunggu...
KOMENTAR
Pendidikan

Ali-Imran ayat 185

25 September 2012   02:14 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:46 1263 0
Sekedar pengingat bagi diri sendiri maupun yang membacanya.

كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ وَإِنَّمَا تُوَفَّوْنَ أُجُورَكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَأُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلا مَتَاعُ الْغُرُورِ

“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan balasanmu. Barang siapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia memperoleh kemenangan. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan.”

Setidaknya, ada empat hal menarik yang perlu kita lihat dalam Quran surat Ali-Imran ayat 185:

1. Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati

Bayangkan suatu kondisi di mana kita akan menghadapi suatu ujian kenaikan tingkat, atau acara pernikahan, atau sidang skripsi, atau apapun itu. Tentunya kita akan dengan sepenuh hati mempersiapkan diri menuju acara penting tersebut. Tapi tahukah? Yakinkah seratus persen kalau kita pasti akan menghadapi hal tersebut? Mungkinkah ada hal-hal lain di luar rencana kita yang akan merombak semua rencana acara kita tersebut? Untuk sesuatu hal yang belum pasti tersebut, bagaimana dengan persiapan diri kita? Sangat hebat, bukan?

Lalu bagaimana dengan kematian? “Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati”. Disampaikan langsung dari Sang Pencipta, hal itu sangat cukup menjelaskan kepada kita mengenai kepastian tentang kematian. Lalu bagaimana dengan persiapan menghadapi hal tersebut?

2. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan balasanmu.

Pernahkah suatu saat kita melakukan suatu kebaikan, kemudian kita mendapatkan suatu kebaikan yang lain? Mungkin ada yang menerima dalam jumlah yang sedikit, sama, bahkan ada yang melebihi dari kebaikan yang kita berikan. Tapi tahukah kalau balasan kebaikan yang kita dapatkan itu merupakan suatu down payment saja? “Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan balasanmu”, iya, hingga nanti datangnya hari akhir, pada saat itulah semua perbuatan kita akan mendapatkan balasan secara menyeluruh, secara sempurna. Maka jangan pernah kecewa karena balasan yang saat ini didapatkan sedikit ataupun tak dapat sama sekali. Karena nanti akan dibalas lebih sempurna lagi. Apalagi jika hanya mengharapkan ridho ﷲ saja, tentunya akan makin sempurna :)

3. Barang siapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia memperoleh kemenangan.

Ini terkait dengan menjalani ujian di dunia. Biasa orang menyebut keadaan yang tidak menyenangkan sebagai ujian, dan tidak bagi keadaan yang menyenangkan. Padahal, keduanya merupakan ujian bagi kita, manusia. Maka ini yang menjadikan manusia lebih sering “lulus ujian keadaan tidak menyenangkan” daripada keadaan yang sebaliknya. Setidaknya, kita akan merasa “waspada” ketika berada dalam situasi “diuji” daripada tidak. Dan inilah yang sering terlenakan ketika berada dalam situasi menyenangkan.

Bayangkan ketika kita berada dalam kesehatan yang baik, interaksi keluarga yang harmonis, pekerjaan yang tanpa masalah. Secara tak disadari, hal tersebut juga merupakan ujian bagi kita. Tapi bagaimana dengan “tingkat kewaspadaan” kita?

4. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan.

Bagaimana rasanya mendapatkan peringkat satu di kelas? Atau bisa masuk sekolah atau perguruan tinggi favorit? Senang kan? Apakah seterusnya merasa senang? Saya rasa tidak. Yang berada di peringkat satu kemudian mati-matian berusaha mempertahankan peringkatnya. Yang masuk SMP favorit selanjutnya berjuang untuk dapat SMA favorit. Kemudian lanjut lagi ke perguruan tinggi favorit. Selanjutnya pekerjaan yang menjanjikan. Setelah itu pun juga terus berlanjut. Iya, “Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan.”. Kesenangan yang ada pun tidak melulu menyenangkan, akhirnya memperdayakan diri sendiri.

Sekian. Semoga bermanfaat :) Wallahu ‘alam bisshowab

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun