Andragogi berasal dari bahasa Yunani ‘andra’ yang artinya manusia dewasa, dan ‘agagos’ artinya memimpin. Menurut istilah andragogi berarti ilmu yang mempelajari bagaimana orang dewasa belajar (Dugan dalam Hiryanto, 2017). Menurut Knowles dalam (Hiryanto, 2017) andragogi adalah bentuk pembelajaran yang outputnya adalah sasaran pembelajaran yang dapat mengarahkan diri dan menjadi pengajar bagi dirinya sendiri. Pendidikan formal andragogi digunakan dalam proses pembelajaran di tingkat pendidikan menengah keatas. Dalam penerapannya, prinsip andragogi pada proses pembelajaran tidak mutlak harus berdasar pada bentuk atau tingkat namun fokus akan kesiapan peserta didik dalam belajar. Fungsi guru dalam pendidikan andragogi yakni sebagai fasilitator, sehingga hubungan guru dengan murid bersifat multikomunikasi. Andragogi merupakan bentuk pembelajaran yang dapat menghadirkan sasaran atau lulusan yang mampu mengarahkan diri serta menjadi guru bagi dirinya sendiri. Dalam andragogi memandang belajar sebagai proses dalam memahami, menemukan masalah, dan memecahkan masalah, sehingga orang dewasa akan belajar mengorganisir pengalaman dalam hidup.