Mohon tunggu...
KOMENTAR
Politik

AKU Sudah Menjadi Presiden, Pengucapan Sumpah Presiden Republik Indonesia

9 Februari 2012   04:05 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:53 2380 0
JAKARTA-GEMPOL, Setelah pemilihan Presiden tentu saja sebelum bertugas seorang Presiden RI harus di ambil sumpahnya.Sesuai dengan Pasal 9 UUD 1945, Presiden dan Wakil Presiden terpilih bersumpah menurut agama atau berjanji dengan sungguh-sungguh di hadapan Majelis Permusyawaratan Rakyat atau Dewan Perwakilan Rakyat. Jika MPR atau DPR tidak bisa mengadakan sidang, maka Presiden dan Wakil Presiden terpilih bersumpah menurut agama atau berjanji dengan sungguh-sungguh di hadapan pimpinan MPR dengan disaksikan oleh pimpinan Mahkamah Agung.

Sumpah Presiden (Wakil Presiden) :
"Demi Allah saya bersumpah akan memenuhi kewajiban Presiden Republik Indonesia (Wakil Presiden Republik Indonesia) dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya, memegang teguh Undang-Undang Dasar dan menjalankan segala undang-undang dan peraturannya dengan selurus-lurusnya serta berbakti kepada Nusa dan Bangsa."

Setelah perang kemerdekaan Indonesia dan di Proklamasikan Kemerdekaan Indonesia ke seluruh dunia, maka Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Hatta secara resmi di ambil sumpahnya pada tahun 1945. Presiden Soekarno terkenal sebagai Presiden seumur hidup dan telah beberapa kali di sumpah sebagai Presiden.

Presiden Soekarno mengangkat sumpah menjadi Presiden Republik Indonesia Serikat pada 17 Desember 1949 di Bangsal Sitinggil, Kompleks Keraton Yogyakarta.
Begini bunyi sumpahnya:

"Saya bersumpah, bahwa saya sekuat tenaga akan menujukan kesejahteraan Republik Indonesia Serikat. Dan bahwa saya, akan melindungi dan mempertahankan kebebasan-kebebasan dan hak-hak, umum dan khusus, sekalian penduduk negara. Dengan setia, akan memenuhi segala kewajiban yang ditanggungkan kepada saya oleh jabatan Presiden Republik Indonesia Serikat. Sebagai sepantasnya, sebagai kepala negara yang baik."

Bunyi konstitusi Republik Indonesia Serikat bisa dibaca di sini, sangat menarik untuk disimak. Begini bunyi Pasal 10, yang memiliki jiwa sama dengan sumpah di atas:

"Tiada seorang pun boleh diperbudak, diperulur atau diperhamba. Perbudakan, perdagangan-budak dan perhambaan dan segala perbuatan berupa apapun jang tudjuannja kepada itu, terlarang."

Ternyata, generasi kakek nenek kita tak ingin ada keturunannya yang menjadi hamba, apalagi jadi pembantu di luar negeri. Bagaimana dengan kita sendiri sekarang?

Pasca konflik G 30 S/PKI tahun 1965, maka Jenderal Soeharto di lantik sebagai Pejabat  Presiden tahun 1967 kemudian Resmi menjadi Presiden pada tahun 1968. Ia dipilih kembali oleh MPR pada tahun 1973, 1978 (sumpah jabatan Presiden Soeharto dihadapan sidang majelis permusyawaratan rakyat Republik Indonesia pada tanggal 23 Maret 1978), Maret 1983, Maret 1988, Maret 1993, dan Maret 1998.

Presiden Soeharto memecahkan record sebagai presiden yang beberapa kali di ambil sumpahnya sebagai Presiden RI dan sebagai Presiden terlama memimpin Indonesia selama 32 tahun hingga lengser mengundurkan diri  pada 21 mei 1998 akibat krisis moneter yang menimpa Bangsa Indonesia sejak tahun 1997 dan bergulirnya era Reformasi.

Presiden B.J.Habibie di lantik sebagai Presiden pada tanggal 21 Mei 1998 di Istana Merdeka di hadapan ketua MPR dan di saksikan oleh ketua Mahkamah Agung. Presiden Presiden Abdurrahman Wahid (Gusdur) di lantik sebagai Presiden tahun 1999, Presiden Megawati Soekarnoputri di lantik sebagai Presiden tahun 2001 dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di lantik sebagai Presiden tahun 2004 dan tahun 2009.

Pada saat meditasi/penerawangan secara pribadi, Jumat, 9 Desember 2011, jam 00:00-02:00 WIB, Rachmad Yuliadi Nasir telah menjadi RI-1 (Presiden Republik Indonesia). Ketika itu bertemu dengan 6 orang Presiden, mereka adalah Presiden Soekarno, Presiden Soeharto, Presiden B.J.Habibie, Presiden Abdurrahman Wahid (Gusdur), Presiden Megawati Soekarnoputri dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Mereka semuanya berdiri berdampingan dengan baju kebesarannya masing-masing seperti foto-foto Presiden RI di ruangan Istana Merdeka.

Semua Presiden RI tersebut bersalaman dengan Rachmad Yuliadi Nasir, mula-mula Rachmad dengan Presiden Soekarno bersalaman kemudian Presiden Soekarno mencium keningku.
Selanjutnya dengan Presiden Soeharto, Rachmad dengan Presiden Soeharto bersalaman kemudian Presiden Soeharto mencium keningku.
Selanjutnya dengan Presiden B.J.Habibie, Rachmad dengan Presiden B.J.Habibie bersalaman kemudian Presiden B.J.Habibie mencium keningku.
Selanjutnya dengan Presiden Abdurrahman Wahid (Gusdur), Rachmad dengan Presiden Abdurrahman Wahid (Gusdur) bersalaman kemudian Presiden Abdurrahman Wahid (Gusdur) mencium keningku.
Selanjutnya dengan Presiden Megawati Soekarnoputri, Rachmad dengan Presiden Megawati Soekarnoputri bersalaman kemudian Presiden Megawati Soekarnoputri dan kami saling mencium kedua pipi .
Selanjutnya dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Rachmad dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bersalaman kemudian Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mencium keningku.

Setelah itu semua Presiden yaitu Presiden Soekarno, Presiden Soeharto, Presiden B.J.Habibie, Presiden Abdurrahman Wahid (Gusdur), Presiden Megawati Soekarnoputri dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono serempak berkata sambil tersenyum," Harap jaga diri baik-baik, biarkanlah semua berjalan dengan sendirinya," Rachmad pun akhirnya tersenyum juga mendengar kata-kata mereka semua.

Kemudian Rachmad berjalan melewati para presiden RI tersebut hingga berdiri di samping Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, di situ ada beberapa bungkusan yang menandakan calon Presiden RI di masa depan.Rachmad melihat bungkusan tersebut lalu menariknya. Wah bungkusan ini wajahnya mirip sekali dengan Rachmad Yuliadi Nasir dengan baju kebesaran seperti Presiden RI ada tanda bintang dan selempang kuning di badan...AKU menjadi RI-1 (Presiden Republik Indonesia).

Selanjutnya terlihat Rachmad berjalan menuju gedung DPR/MPR RI, mereka berkata," Presiden Rachmad tiba di tempat, hadirin di harap berdiri, menyanyikan lagu Kebangsaan Indonesia Raya."
Presiden Rachmad kemudian berpidato di mimbar gedung DPR/MPR dan di dampingan para Ajudan, kelihatannya seperti pada tanggal 16 Agustus. Proses selanjutnya adalah terlihat Presiden Rachmad sedang berdiri di depan Istana Merdeka, kelihatannya sedang memimpin detik-detik Proklamasi.

Pada acara politik tanggal 15 Januari 2012 ada tanyangan potongan film pengunduran diri Presiden Soeharto, pengucapan sumpah presiden B.J.Habibie, pengucapan sumpah Presiden Megawati Seokarno Putri, Pengucapan sumpah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Pengucapan sumpah Presiden Abdurrahman Wahid (Gusdur) tidak di tayangkan di potong termasuk sumpah Presiden Soekarno dan sumpah presiden soeharto.

Beberapa hari kemudian Rachmad berpikir semua presiden RI itu harus di sumpah dahulu baru menjadi Presiden, kok Rachmad belum di sumpah ya. Pada hari Selasa siang, tanggal 17 Januari 2012, jam 13:30 WIB, Rachmad bermeditasi/penerawangan pribadi, terlihat Presiden Rachmad sudah di ambil sumpahnya di gedung DPR/MPR RI.kemudian Rachmad mencari bunyi sumpah Presiden di Internet dan ketemu lalu membacanya dan menyimpannya. Tidak terasa padahal selama ini di tas Rachmad ada buku saku Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2003 Tentang Mahkamah Konstitusi.

Cari sumpah Presiden RI kok repot-repot ya, di tas sendiri ada rupanya, tinggal baca saja.Terhitung Tanggal 19 JANUARI 2012, jam 17:30 WIB, maka Rachmad sudah mengucapkan sumpah Presiden setiap harinya ... jadi sudah menjadi Presiden nih ... tinggal menunggu waktu saja kapan di lantik menjadi RI-1 (Presiden republik Indonesia) nantinya ... Amin...

Ini dia Pasal 9 UUD 1945 , yang Rachmad Yuliadi Nasir sangat sukai, Presiden dan Wakil Presiden terpilih bersumpah menurut agama atau berjanji dengan sungguh-sungguh di hadapan Majelis Permusyawaratan Rakyat atau Dewan Perwakilan Rakyat.

Sumpah Presiden :
Bismillahirrahman nirrahhim “Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang”
"Demi Allah saya bersumpah akan memenuhi kewajiban Presiden Republik Indonesia dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya, memegang teguh Undang-Undang Dasar dan menjalankan segala undang-undang dan peraturannya dengan selurus-lurusnya serta berbakti kepada Nusa dan Bangsa."

Sekarang sudah memecahkan record membaca/mengucapkan sumpah Presiden melampaui semua Presiden RI yang telah berkuasa, karena Rachmad setiap hari sudah membaca/mengucapkan sumpah Presiden.

www.rachmadforpresident.blogspot.com

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun