Mohon tunggu...
KOMENTAR
Catatan

Harga Emas terus Meroket Mencapai US$ 1.800 per Ounce

11 Agustus 2011   04:58 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:54 257 0
JAKARTA-Pekan ini harga emas makin berkilau saja karena sudah mencatatkan rekor tertingginya pada perdagangan di pasar bebas. Kenaikan harga emas ini didorong oleh semakin meluasnya krisis utang di Eropa dan dampaknya terhadap pertumbuhan regional sementara data memperlihatkan semakin banyak bank sentral yang membeli emas sepanjang bulan Juni. Harga emas kembali melambung menembus rekor tertingginya hingga level US$ 1.800 per ounce. Rumor kesehatan perbankan Prancis telah membuat pasar saham ambruk dan memicu investor ramai-ramai memburu emas. Pada perdagangan Rabu (10/8/2011), harga emas di pasar spot sempat melonjak lebih dari 3% menembus rekor tertingginya di US$ 1.796,86. Harga emas selanjutnya ditutup naik 2,6% ke level US$ 1.789 per ounce. Harga emas berjangka COMEX juga sempat tembus US$ 1.800 sebelum akhirnya ditutup ke US$ 1.784,30, naik 2,4%. Harga juga menembus rekor dalam denominasi euro dan poundsterling. Kenaikan harga emas yang sudah mencapai 8,5% dalam 4 hari perdagangan terakhir terjadi seiring jatuhnya pasar saham global. Kenaikan harga emas hingga 2,5% pada perdagangan kemarin terjadi saat bursa Eropa dan AS anjlok karena rumor kesehatan bank-bank Prancis. Harga emas bisa menembus US$ 2.000 per ounce pada tahun 2012 mendatang. Semakin berkilaunya harga emas yang tembus pada level psikologis pada level USD1.700 per ounce dikarenakan sentimen yang berasal dari downgrade-nya peringkat utang Amerika Serikat (AS), tidak membuat PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) menaikan harga jual rata-rata emas yang saat ini berada pada level USD1.472,81 per ton. "Yang paling penting buat perseroan adalah cash cost kita masih di bawah USD700 untuk secara rata-rata. Jadi kalau harga emas sekarang segitu, ya alhamdulillah masih gedelah margin," ujar Direktur Keuangan Antam Djaja Tambunan. Emas memiliki risiko yang tinggi dan perseroan pun berharap agar emas tetap stabil. Ada pun yang dilihat perseroan adalah lebih kepada cost-nya dimana jika harga emas naik, hal itu secara automatis akan diikuti dengan naiknya cost juga tergantung daripada jenis grade batunya sendiri. Seperti diketahui, produksi emas Aneka Tambang turun 10 persen menjadi 1.241 kilogram pada semester I-2011 dibandingkan periode yang sama tahun 2010 sebesar 701 kilogram. Sekretaris Perusahaan Antam Bimo Budi Satriyo menuturkan 974 kg berasal dari tambang emas Pongkor dan 267 kg berasal dari tambang emas Cibaliung. Sementara volume penjualan emas mencapai 3.611 kg pada enam bulan pertama di tahun 2011 atau naik enam persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Dengan peningkatan volume penjualan dan disertai kenaikan harga jual rata-rata emas sebesar 27 persen dibandingkan semester I-2010 menjadi USD1.472,81 per ton, pendapatan dari komoditas emas mencapai Rp1,49 triliun atau naik 28 persen. Kontrak harga emas untuk pengantaran Desember naik 21,80 dollar AS atau 1,3 persen menjadi 1.666,30 dollar AS di Comex, New York. Sebelumnya, harga emas berada di posisi 1.675,90 dollar AS per troy ounce, yang merupakan level tertinggi sepanjang sejarah. Sepanjang tahun ini, harga emas sudah melonjak 17 persen. Bulan ini merupakan record tersendiri tentang harga emas karena telah mencetak rekor tertingginya sejak krisis melanda pada 2008 lalu yaitu menembus USD1.739,60 per ounce. Kepanikan investor atas ancaman ekonomi global sebagai imbas dari krisi Eropa dan Amerika Serikat (AS) membuat emas semakin diburu sebagai bentuk investasi yang lebih aman. Harga spot emas, naik 1,4 persen ke posisi USD1,739.60 per ounce setelah sebelumnya mencapai puncaknya USD1,778.29. Harga emas telah meningkat sekira 7 persen bulan ini, didorong oleh arus kas keluar dari ekuitas, obligasi dan mata uang, dan setelah AS kehilangan rating utangnya beberapa waktu lalu. Investor juga telah kehilangan kepercayaan pada kemampuan para pemimpin Eropa membendung penyebaran krisis utang yang melanda ekonomi zona euro ketiga dan keempat terbesar yaitu Italia dan Spanyol. Sementara itu, saham-saham Eropa menujukkan penurunan hingga 5 persen di awal perdagangan. Obligasi Pemerintah Jerman dan Swiss franc terpantau rally karena investor sepertinya ingin membuang sesuatu yang dianggap berisiko. Investor menginginkan emas untuk keamanan. Mereka menghindar dari mata uang yang pergerakannya volatil, pelemahan ekonomi, serta ketidakstabilan politik. Emas merupakan mata uang internasional.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun