Menurut perkiraan pada tahun 2016 tepatnya bulan November 2016, MRT sudah bisa dioperasikan di kota Jakarta ini. Kerugian ekonomi sendiri akibat kemacetan lalu lintas yang terjadi ditaksir Rp 12,8 Trilyun/tahun (survei tahun 2005) yang meliputi nilai waktu, biaya bahan bakar dan biaya kesehatan. Bila hal ini tidak segera ditanggulangi pada sistem trasportasi maka diperkirakan kerugian ekonomi mencapai Rp 65 Trilyun/tahun.
Belum lagi faktor polusi udara yang membuat kita sesak nafas dan penyakit lainnya akibat kemacetan karena asap kendaraan bermotor memberi kontribusi 80% dari polusi di Jakarta. Transportasi sistem MRT di Jakarta nantinya diharapkan menggunakan tenaga listrik sehingga tidak menimbulkan emisi gas CO2.
Proyek MRT ini juga diharapkan dapat mengangkut 1500 orang sekali jalan, dengan waktu tempuh selama 30 menit dari lebak bulus ke bundaran HI.