Saat ini ada 32% remaja SMP dan SMA sudah pernah melakukan ML (Make Love) pra nikah dan 20% remaja putri sudah pernah melakukan aborsi (Data MetroTV, Jumat 21 Mei 2010).
Malah seorang sahabat mengatakan,"Survey terbaru : 80% remaja putri menyerahkan keperwanannya pada malam Tahun baru."
Dari dialog malam MetroTV, Jumat 21 Mei 2010, tergambar salah seorang remaja putri "Sally" nama samaran, Dia mengatakan,"Sudah melakukan hubungan intim dengan pacarnya sejak umur 17 tahun," sekarang Dia telah berumur 18 tahun. Yang membuat kita prihatin adalah dalam pengakuaannya "Sally" dalam satu tahun terakhir ini, telah melakukan hubungan intim (free sex) dengan 3 orang laki-laki lainnya karena alasan pemenuhan hajat ekonominya, sedangkan dengan pacarnya adalah karena alasan suka sama suka.
Bahaya penyakit HIV/AIDS yang belum ada obatnya makin hari makin memakan korban saja, memang sih menurut pengakuan "Sally" Dia memakai alat kontrasepsi yang diberikan oleh pacarnya maupun laki-laki lainnya yang berhubungan intim dengan dirinya dan yang mengejutkan adalah teman-teman 'Sally" yang sebagian besar seumuran dengan Dia melakukan Free Sex yang sama, umurnya bervariasi ada yang sejak umur 16 tahun, 17 tahun dan 18 tahun. Intinya adalah jangan free sex, berbahaya itu, dosa besar dan banyak dampak buruk lainnya.
Statistik aborsi di Indonesia
Frekuensi terjadinya aborsi sangat sulit dihitung secara akurat, karena aborsi buatan sangat sering terjadi tanpa dilaporkan – kecuali jika terjadi komplikasi, sehingga perlu perawatan di Rumah Sakit. Akan tetapi, berdasarkan perkiraan dari BKBN, ada sekitar 2.000.000 kasus aborsi yang terjadi setiap tahunnya di Indonesia. Berarti ada 2.000.000 nyawa yang dibunuh setiap tahunnya secara keji tanpa banyak yang tahu.
Jumlah kematian karena aborsi melebihi kematian perang manapun. Menurut data statistik mengenai kasus aborsi di luar negeri khususnya di Amerika dikumpulkan oleh dua badan utama, yaitu Federal Centers for Disease Control (CDC) dan Alan Guttmacher Institute (AGI).
Hasil pendataan mereka menunjukkan bahwa jumlah nyawa yang dibunuh dalam kasus aborsi di Amerika yaitu hampir 2 juta jiwa lebih banyak dari jumlah nyawa manusia yang dibunuh dalam perang manapun dalam sejarah negara itu.
Sebagai gambaran, jumlah kematian orang Amerika dari tiap-tiap perang adalah:
1. Perang Vietnam – 58.151 jiwa
2. Perang Korea – 54.246 jiwa
3. Perang Dunia II – 407.316 jiwa
4. Perang Dunia I – 116.708 jiwa
5. Civil War (Perang Sipil) – 498.332 jiwa
Secara total, dalam sejarah dunia, jumlah kematian karena aborsi jauh melebihi jumlah orang yang meninggal dalam semua perang jika digabungkan sekaligus. Jumlah kematian karena aborsi melebihi semua kecelakaan. Menurut James K. Glassman dari The Washington Post pada tahun 1996, jumlah kematian akibat aborsi 10 kali lebih banyak daripada semua kecelakaan yang masih ditambah kasus bunuh diri maupun pembunuhan.
Data kecelakaan di Amerika menunjukkan:
1. Kecelakaan karena jatuh – 12.000
2. Kecelakaan karena tenggelam – 4.000
3. Kecelakaan karena keracunan – 6.000
4. Kecelakaan mobil – 40.000
5. Bunuh diri – 30.000
6. Pembunuhan – 25.000
Jumlah kematian karena aborsi selalu melebihi kematian karena kecelakaan, bunuh diri ataupun pembunuhan – di seluruh dunia. Jumlah kematian karena aborsi melebihi segala penyakit Daniel S. Green dari Washington Post mengatakan bahwa pada tahun 1996, di Amerika setiap tahun ada 550.000 orang yang meninggal karena kanker dan 700.000 meninggal karena penyakit jantung.
Jumlah ini tidak seberapa dibandingkan jumlah kematian karena aborsi yang mencapai hampir 2 juta jiwa di negara itu. Secara keseluruhan, di seluruh dunia, aborsi adalah penyebab kematian yang paling utama dibandingkan kanker maupun penyakit jantung.
Di akhirat kelak, seorang lelaki akan mempertanggungjawabkan terhadap 4 wanita ini: Isterinya, ibunya, anak perempuannya dan saudara perempuannya, maka dari itu didiklah dan ajarkan putra dan putri kita, dengan baik dan benar khususnya anak Perempuan, karena ada pepatah mengatakan, "Buah kelapa jika jatuh tidak mungkin jauh dengan pohonnya."
Kasihan sekali para remaja kita, tubuh dan pikirannya mendorong begitu keras tentang sex dan bunga-bunga cinta tetapi di sisi lain di bertentangan dengan etika-etika karena mereka masih kecil, sungguh menderitanya mereka.
Pemerintah harusnya menyediakan fasilitas dan tempat-tempat untuk pelajar menyalurkan hobby yang kreatif dan berguna untuk negara. Bila perlu beri dan kasih penghargaan hasil karya mereka, jadi pelajar saling berlomba menghasilkan dan tidak ada waktu lagi untuk memikirkan free sex atau aktifitas-aktivitas yang negatif lainnya, pada intinya adalah bagaimana membuat pelajar tersebut sibuk dengan kegemaran/hobi mereka yang bermanfaat bagi orang lain.
Bagaimana sex bebas tidak bermasyarakat bila perkenalannya sudah dimulai dari iklan, film, sinetron, media cetak, bahkan lewat lagu ada juga. Baik-baiklah dalam menjalin hubungan dengan lawan jenis agar tidak terjerumus kedalam perilaku Free Sex (Sex Bebas) bentengi dengan agama yang kuat agar terhindar dari godaan syetan.