(KompasianaBaru-Jakarta) Kasus ribut-ribut tentang Markus (Makelar Kasus) palsu yang ditayangkan oleh stasiun TVOne berbuntut panjang, karena dianggap narasumber yang dihadirkan pada saat wawancara berlangsung tersebut yaitu Andris Renaldi yang pernah tampil di program Apa Kabar Indonesia Pagi tanggal 18 Maret 2010 bukan Markus asli tetapi Markus palsu. TVOne menampilkan Andris Renaldi, pria yang mengaku markus di Mabes Polri. Namun belakangan, pria yang dalam tayangan TVOne bernama Roni itu diduga markus palsu. TVOne pun minta maaf. ”Saya atas nama TVOne minta maaf sebesar-besarnya bila institusi Polri dan Bapak Kapolri terganggu,” kata GM News TVOne Toto Suryanto dalam jumpa pers di kantor TVOne. GM News and Sport TVOne Totok Suryanto dalam jumpa pers live di TVOne, Jumat 9 April 2010, mengatakan, TVOne yakin sumber yang dihadirkan dalam tayangan 18 Maret adalah makelar kasus. ”Berdasarkan beberapa hal selain informasi yang diberikan beberapa pihak terkait yang bersangkutan dan beberapa orang lainnya tentang yang bersangkutan. Yang bersangkutan juga pernah datang sebagai markus. Atas dasar itulah kita yakin yang bersangkutan sesuai pengakuannya, markus. Maka kita yakin yang bersangkutan markus,” ujar Totok. Untuk memediasi kasus ini, AJI (Aliansi Jurnalis Independen) menurut rencana malam ini, Senin, 19 April 2010 akan mengadakan Diskusi "Kontroversi Makelar Kasus di TVOne: Narasumber Penipu atau Pelanggaran Etik?" yang batal diadakan pada hari Jumat, 16 April 2010, karena Indy Rahmawati, produser TVOne, yang dituduh polisi menghadirkan makelar kasus palsu dalam talk show Apa Kabar Indonesia Pagi, harus datang memenuhi panggilan Dewan Pers. Menurut Undangan yang masuk via email, malam nanti, 19 April 2010, pukul 19:00 WIB, Indy akan hadir di AJI Jakarta untuk berdiskusi mengenai kasus markus ini. Akan hadir juga Alvito Deanova (Produser Eksekutif TVOne), Hendrayana (Direktur LBH Pers), Dandhy Dwi Laksono (Koordinator Divisi Media Elektronik AJI Indonesia), dan M.Bekti Nugroho (Dewan Pers). Apapun hasilnya kita harapkan dapat menemukan titik temu dan data-data baru bagi kejelasan kasus Markus palsu di TVOne yang sempat membuat citra televisi ini tercoreng di mata masyarakat.
KEMBALI KE ARTIKEL