Mohon tunggu...
KOMENTAR
Healthy

Ada 20.564 Kasus AIDS di Indonesia

4 Juni 2010   08:56 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:45 391 0
(KompasianaBaru-Jakarta) Hampir tidak ada satu pun orang yang terinfeksi HIV/AIDS yang ingin orang lain mengalami nasib yang sama. Hampir semuanya ingin supaya virus yang ada di tubuh dirinya sendiri tidak menular pada orang lain, baik pasangannya, temannya atau bayinya.

Korban-korban akibat penyakit HIV/AIDS terus berjatuhan. Berikut adalah laporan situasi perkembangan HIV dan AIDS di Indonesia sampai dengan 31 Maret 2010, yang diterima dari Ditjen PP & PL, berdasarkan surat Direktur Jenderal P2PL, Prof. dr. Tjandra Y Aditama, SpP(K), DTM&H adalah sebagai berikut:

Laporan Kasus AIDS sampai dengan 31 Maret 2010 secara kumulatif jumlah kasus AIDS yang dilaporkan adalah sebagai berikut: Kasus AIDS : 20.564, ini hasil dari Provinsi yang melaporkan AIDS: 32 provinsi; Kabupaten/Kota yang melaporkan AIDS: 300 kab/kota. Saat ini ratio kasus AIDS antara laki-laki dan perempuan adalah 3:1; bila kita lihat dari cara penularan kasus AIDS kumulatif yang dilaporkan melalui Heteroseksual 50,2%, IDU 39,2%, dan Homoseksual 3,3%.

Proporsi kumulatif kasus AIDS tertinggi dilaporkan pada kelompok umur 20-29 tahun (48,7%), disusul kelompok umur 30-39 tahun (30,3%) dan kelompok umur 40-49 tahun (8,9%). Kasus AIDS terbanyak dilaporkan dari Jawa Barat, Jawa Timur, DKI Jakarta, Papua, Bali, Kalimantan Barat, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, Sumatera Utara, Riau, Sumatera Barat.

Rate kumulatif kasus AIDS Nasional sampai dengan 31 Maret 2010 adalah 8,92 per 100,000 penduduk (berdasarkan data BPS 2009, jumlah penduduk Indonesia 230.632.700 jiwa).

Rate kumulatif kasus AIDS tertinggi dilaporkan dari provinsi Papua (15,2 kali angka nasional), Bali (5,4 kali angka nasional), DKI Jakarta (3,5 kali angka nasional), Kep. Riau (2,5 kali angka nasional), Kalimantan Barat (1,8 kali angka nasional), Maluku (1,6 kali angka nasional), Bangka Belitung (1,3 kali angka nasional), Papua Barat, Jawa Timur, DI Yogykarta, Jawa Barat, Sumatera Barat, Riau (1,0 kali angka nasional); Proporsi kasus AIDS yag dilaporkan telah meninggal adalah 19,1%.

Infeksi oportunistik yang terbanyak dilaporkan adalah: TBC: 10648, Diare kronis: 5933, Kandidiasis oro-faringeal: 5846, Dermatitis generalisata: 1504, Limfadenopati generalisata: 738.

Pada triwulan ini penambahan kasus AIDS adalah sebanyak 598 kasus. Laporan Kasus AIDS Triwulan Pertama dari 1 Januari sampai dengan 31 Maret 2010 jumlah kasus AIDS baru yang dilaporkan adalah 591 kasus. Sebanyak 40 kabupaten/Kota yang melapor dan sebanyak 15 provinsi yang melapor (NAD, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten, Bali, NTB. NTT, Kalimantan Tengah, Maluku Utara, Papua, dan NAD).

Ratio kasus AIDS antara laki-laki dan perempuan adalah 2:1; Cara penularan kasus AIDS baru yang dilaporkan melalui Heteroseksual 70,6%, IDU 20,6%, Perinatal 4,6% dan Homoseksual 3,2%. Proporsi kasus AIDS tertinggi dilaporkan pada kelompok umur 30-39 tahun (37,9%), disusul kelompok umur 20-29 tahun (31,%) dan kelompok umur 40-49 tahun (14,7%).

Laporan Monitoring VCT, Laporan ini didapatkan dari layanan VCT sampai dengan 31 Maret 2010, Jumlah Kasus HIV positif kumulatif sebanyak 40.321 dengan positive rate 10,5%; Jumlah total kasus baru HIV positif pada triwulan 1 tahun 2010 adalah 6.064. Secara kumulatif jumlah kasus HIV positif terbanyak dilaporkan dari Provinsi DKI Jakarta (8.994), Jawa Timur (5.424), Jawa Barat (3.507), Sumatera Utara (3.127), Papua (2.507) dan Bali (2.184).

Secara kumulatif jumlah infeksi HIV pada layanan VCT sampai dengan 31 Maret 2010 pada kelompok IDU (52,18%), pada kelompok waria (25,89%) dan pasangan risiko tinggi (15,83%).

Laporan Monitoring CST, Perawatan HIV di Indonesia sudah dimulai sejak tahun 2005 dengan jumlah yang masih dalam pengobatan ARV pada tahun 2005 sebanyak 2.381 (61% dari yang pernah menerima ARV). Kemudian sampai dengan 31 Maret 2010 terdapat 16.684 ODHA yang masih menerima ARV (60,3% dari yang pernah menerima ARV). Jumlah ODHA yang masih dalam pengobatan ARV tertinggi dilaporkan dari provinsi DKI Jakarta (7570), Jawa Barat (1931), Jawa Timur (1375), Bali (986), Papua (565), Jawa Tengah (563), Sumatera Utara (525), Kalimantan Barat (420), Kepulauan Riau (431), dan Sulawesi Selatan (355).

Kematian ODHA menurun dari 46% pada tahun 2006 menjadi 18% pada tahun 2009. Menurut data sampai dengan Maret 2010, ada 80,1% masih menggunakan rejimen lini pertama, 16,9% telah substitusi (salah satu ARV nya diganti dengan obat ARV lain tapi masih pada kelompok lini pertama yang original) dan 3% switch (1 atau 2 jenis ARV nya diganti dengan obat ARV lini kedua).

Laporan Program Terapi Rumatan Metadon (PTRM), Data sampai dengan Maret 2010 jumlah pasien aktif sebanyak 2135 orang dari 51 Layanan yang ada di Jakarta.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun