Sekilas judul di atas menimbulkan pertanyaan apakah Indonesia dalam kondisi krisis "gula"?. Krisis di sini bukan tentang stock pangan yaitu gula  tetapi semakin mirisnya kejadian akhir-akhir ini bahwa penderita diabetes sekarang tidak hanya menyerang orang dewasa tetapi anak-anak usia sekolah 10-14 tahun. Seorang anak umur 7 tahun, saat pagi sarapan dengan nasi disertai jus buah plus gula, siang jajan di kantin sekolah minum teh kemasan dengan gula tinggi karena cuaca panas  dan semangkok mie ayam kemudian malam hari makan nasi goreng dan minum jus buah plus gula lagi. Dari sini kita bisa mengetahui dengan jelas bahwa anak ini mengkonsumsi gula berlebih yang didapat dari nasi, jus buah 2x, teh kemasan, mie ayam yang dikonsumsi dalam 1 hari. Baru-baru ini kami mewawancarai seorang ibu yang anaknya divonis menderita diabetes padahal baru berusia 13 tahun dan akan menginjak ke jenjang SMP tahun depan, anak ini di rumah pola makannya diatur oleh orang tua karena kebetulan anak ini mempunyai berat badan berlebih juga, juga ada olahraga walau sekedar gerak badan naik turun tangga. Tetapi makanan kemasan dan minuman kemasan di kantin sekolah yang sering  dikonsumsi oleh si anak setiap hari, menjadi penyumbang gula terbesar di dalam tubuh si anak. Akibatnya si anak terus menerus mengalami kondisi konsumsi gula berlebih, sehingga keadaan inilah yang kemudian memicu terjadinya diabetes tadi. Sungguh sangat disayangkan dalam usia yang masih muda sudah menderita diabetes.
KEMBALI KE ARTIKEL