Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

"nDesoKrasi" dan Konsep Manajemen Organisasi Berbasis Kearifan Lokal

18 Maret 2021   17:17 Diperbarui: 19 Maret 2021   23:32 1070 0
Assalamu alaikum wrwb, bismillahirrahmanirrahim...

Manusia Indonesia itu sering dibilang manusia latah, bukan karena kelatahannya yang sering meniru-niru konsep orang lain.  Tidak masalah sebetulnya karena manusia pada hakikatnya adalah makhluk yang seperti makhluk lain meniru orang lain, sejak dilahirkan meniru orang tuanya berjalan, berbicara dan lain-lain.

Menjadi sesuatu yang harus kita kritisi adalah ketika kita mengagung-agungkan konsep orang lain yang dari luar sana dan akan diterapkan di Indonesia dengan segala macam aneka-rupa kondisi yang ada.

Ketika konsep sociocracy dan kemudian holacracy mulai dipelajari kemudian diterapkan bahkan dikembangkan di Indonesia oleh
sekelompok orang, hal ini kemudian ingin menunjukan bahwa sistem ini adalah yang paling hebat, yang paling ginuin dstnya sementara orang lain masih terperangah dan takjub dengan istilah, makhluk apa lagi ini. Orang Indonesia memang sangat mudah takjub apalagi kalau ide, konsep, produk berasal dari luar negeri. Tidah hanya itu lulusan luar negeri bahkan dianggap sudah pasti lebih baik dan canggih dari aspek pengalaman maupun pengetahuannya.

Beberapa kerabat (saudara dekat dan teman) yang lama tinggal di luarnegeri ketika kemudian mendapat kesempatan bekerja di Indonesia seakan sudah yang (sok) paling tahu dengan konsep dan teori-teori yang ada. 

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun