Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen

Di Ujung Malam

15 Agustus 2012   08:45 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:44 81 0



aku sendiri terkejut. masih bisa mencintaimu, ketika pelitaku tak lagi menyala, darahku tak lagi mengalir. aku tak mampu menjanjikanmu ia masih bisa menyala. masih bisa mengalir. meski lucunya tanganku dingin membicarakan ini, tak sabar ingin mencintaimu terus-menerus. aku tak tahu apakah masih mampu mencintaimu hingga esok hari. tentang itu, aku tak peduli.

aku sendiri terkejut. masih bisa mencintaimu, ketika tubuhku lelah berjalan, jiwaku lelah mencari. kita mencari hal yang sama. jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang tak selesai dijawab oleh mereka yang mendahului kita. setelah kita jauh berjalan, kita berubah menjadi sesuatu yang tak kita inginkan. bulan sabit malam ini mengingatkanku pada sebuah genggaman, yang menyatukan potongan-potongan kecil dari kenangan kita. iya, kita. kita, yang tak pernah kusangka begitu penuh dengan kasih.

aku ingin melatih diriku untuk menjadi masa kini. kau selalu tahu dimana aku berada. masih terjebak di masa lalu. bagimu aku hanya fragmen-fragmen yang tertinggal dari apa yang kau sebut masa lalu. bagiku, aku adalah antara cinta dan rindu. mungkin keduanya. atau bukan keduanya. bagi mereka, aku adalah badut pengisi waktu kosong yang penuh cinta. dan kau pernah tertawa di antara mereka. tawa yang membuat seorang pelayat kematian tersenyum. dengan tawa yang sama juga kau membuatku mencintaimu.

harusnya kau lihat bagaimana kau tertidur. kau menyusun mimpi-mimpi tentang keanehan hidupmu; yang tak lebih aneh dari kita berdua di ujung malam. mungkin seaneh pertemuan pertama kita, yang begitu datar dan tak menarik. meski ujungnya adalah kita saat ini.

tanya lagi padaku, apa aku masih mencintaimu. dengan begitu aku menemukan cara baru untuk semakin mencintaimu. karena aku rindu, aku rindu mengucapkan kata-kata yang bagiku suci. seperti, aku mencintaimu. atauaku merindukanmu.

jika rindu adalah api, maka aku adalah kayu. setelah lama aku terbakar api rindu, kini aku adalah bara cinta yang tak pernah padam.
KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun