Pertanyaannya: Apakah kita ingin mengulangi siklus ini lagi? Apakah kita ingin menghabiskan tiga bulan ke depan dengan tindakan yang sama---tanpa makna, tanpa progres, hanya untuk kembali dihadapkan pada cermin di tanggal 1 Januari, merasa kecewa dan jijik terhadap diri sendiri? Atau, apakah kita akan menggunakan tiga bulan ini dengan bijak, berkomitmen pada perubahan nyata dan berusaha menjadi versi terbaik dari diri kita?
Islam mengajarkan kita untuk tidak menunda-nunda kebaikan dan selalu berusaha memperbaiki diri. Rasulullah SAW bersabda: "Dua nikmat yang sering dilalaikan oleh kebanyakan manusia: kesehatan dan waktu luang" (HR. Bukhari). Ini adalah peringatan agar kita tidak menyia-nyiakan waktu dan kesempatan yang Allah berikan.
Lihatlah para sahabat Rasulullah SAW, seperti Abu Bakar Ash-Shiddiq. Ketika umat Islam tengah dihadapkan pada tantangan besar seusai wafatnya Rasulullah, beliau tidak menunggu waktu yang tepat atau menunda tindakan. Beliau langsung mengambil inisiatif, memimpin umat, dan menegakkan syariat, meskipun kondisi saat itu sangat sulit. Ini adalah contoh komitmen dan tekad kuat dalam memanfaatkan waktu yang ada.