Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Sumpah Pocong dalam Kasus Vina Cirebon dan Eky: Analisis Sosial-Religius Emile Durkheim

10 Agustus 2024   22:57 Diperbarui: 10 Agustus 2024   23:04 157 3
Fenomena sumpah pocong telah menjadi bagian integral dari kepercayaan dan praktik masyarakat di berbagai wilayah Indonesia. Kasus yang melibatkan Saka Tatal dalam kematian tragis Vina di Cirebon dan Eky, telah membawa kembali ke permukaan diskusi tentang peran ritual ini dalam konteks sosial dan religius. Dalam artikel ini, saya akan mengkaji relevansi sumpah pocong dalam perspektif Teori Antropologi Agama yang dikemukakan oleh mile Durkheim (1858-1917), sosiolog yang terkenal dengan analisisnya tentang fungsi sosial agama dalam masyarakat.
Durkheim menyatakan bahwa agama adalah produk sosial yang berfungsi untuk memperkuat solidaritas dan kohesi sosial. Dalam kasus ini, sumpah pocong tidak hanya berfungsi sebagai mekanisme penyelesaian konflik, tetapi juga sebagai upaya untuk menjaga harmoni dalam komunitas dengan melibatkan elemen-elemen sakral. Saya akan mengajak pembaca untuk merenungkan bagaimana ritual ini mencerminkan dinamika antara hal-hal yang dianggap suci dan profan dalam kehidupan masyarakat, serta bagaimana praktik ini terus bertahan di tengah modernisasi yang terus berkembang.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun