Bulan Safar, bulan kedua dalam kalender Hijriah, menyimpan banyak cerita dan makna yang sering kali tidak diketahui oleh banyak orang. Nama "Safar" yang berasal dari kata "sifr" atau kosong, mencerminkan masa ketika rumah-rumah masyarakat Arab pra-Islam menjadi kosong karena para lelaki keluar untuk berperang atau mencari nafkah. Selain itu, bulan ini juga dikelilingi oleh berbagai mitos dan kepercayaan yang salah, seperti anggapan bahwa Safar membawa kesialan. Namun, dengan hadirnya Islam, Nabi Muhammad SAW meluruskan pandangan ini dan menegaskan bahwa tidak ada bulan yang membawa nasib buruk. Menggali lebih dalam tentang asal-usul dan makna bulan Safar, kita diajak untuk memahami sejarah dan tradisi dengan cara yang lebih bijaksana, menyingkirkan mitos, dan menjalani hidup dengan keyakinan yang benar.
KEMBALI KE ARTIKEL