Mohon tunggu...
KOMENTAR
Nature

Awas Ancaman Bahaya Radiasi Nuklir

18 Maret 2011   10:09 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:41 5236 5

Setelah gempa yang terjadi di Jepang dan di susul dengan terjangan tsunami yang meluluh lantahkan beberapa kota di Jepang, kini Jepang menghadapi masalah baru yaitu ancaman ledakan nuklir dari Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) yang bocor dan system pendinginan yang bermasalah.

Mengapa Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) dapat menyebabkan bahaya Radiasi ?!

Radiasi Nuklir adalah perambatan gelombang elektromaknetik yang diakibatkan karena terjadinya proses reaksi inti atom. Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) yang diberitakan menggunakan bahan bakarnya Uranium 235, tentu saja akan mengeluarkan radiasi nuklir terus-menerus dengan waktu yang sangat lama dan hal ini akan membahayakan jiwa manusia bila tidak dikontrol dengan baik.

Uranium 235 yang menjadi bahan bakar PLTN adalah sejenis zat radioaktif yang diketemukan oleh Arthur Jeffrey pada tahun 1935, dan zat radioaktif inimempunyai waktu paruh (half life) selama 700 juta tahun dan mengeluarkan energy sebesar 202,5 MeV. Artinya, besaran radiasi yang dipancarkan oleh uranium 235 akan berkurang separuhnya setiap 700 juta tahun dst. Sampai radiasi yang dipancarkan uranium ini habis dimakan waktu.

Bilamana radiasi nuklir ini ber-interaksi terhadap tubuh manusia dan terjadi proses ionisasi, maka bagian tubuh yang terkena radiasi tersebut akan menimbulkan effek biologis yang dapat membunuh jaringan sel-sel yang berada didalam tubuh.

Satuan dosis untuk mengukur besaran paparan  radiasi yang banyak digunakan adalah Sievert (Sv), The sievert (symbol: Sv) is the SI derived unit of dose equivalent. It attempts to quantitatively evaluate the biological effects of ionizing radiation as opposed to the physical aspects.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun