“Administrasi seikhlasnya,” begitulah ujaran seorang petugas administratif di Dinas Pendidikan Kota B* pada seorang ibu yang mengajukan surat kepindahan sekolah anaknya. Wajarnya, ibu itu sudah menyiapkan sebuah amplop putih yang menjelaskan ungkapan “administrasi seikhlasnya” itu. Dan, herannya juga ternyata sekian banyak orang yang mengajukan permohonan surat yang sama sudah mafhum dengan hal itu. Sehingga ada yang terang-terangan memberikan langsung ke tangan petugas, atau malu-malu memasukkan ke laci. Apakah ini cerminan budaya pendidikan kita?