“Ia yang menunjukkan bahwa sentuhan dan usapan seorang pria pada buah dadaku membuatku bergairah. Ia juga yang mengajakku mengeksplorasi tubuh masing-masing. Herannya, kita tidak pernah lepas kendali. ‘Jangan, aku bukan suamimu,’ demikian ujarnya berkali-kali. Herannya pula, kami selalu mencapai titik puncak. Lalu, salahkah aku jika aku senang bercinta? Salahkah aku jika aku senang mencapai kenikmatan seksual”.
-Fira Basuki (Jendela-Jendela : 119)