Kopi yang seharusnya kusuguhkan untukmu, terbahak saat Ia mengalir tertelan mulut sendiri; bukan mulutmu. Rindu yang seharusnya kutumpahkan di rengkuhmu, mencibir saat Ia menggantung tercekat di gigit bibir sendiri; bukan bibirmu. Iya, selalu ada sesak yang terkatung tiap kali ada sesuatu yang tergantung.
Ego memang selalu menang atas kita.
Tapi waktu selalu punya sesuatu untuk menyadarkan bahwa: kita menyatu bukan untuk berpisah lagi.
Semoga, kita masih punya waktu untuk menyadari itu.