Mohon tunggu...
KOMENTAR
Catatan

Rindu yang Menyendu

8 April 2013   23:37 Diperbarui: 24 Juni 2015   15:30 124 1
Malam sebelum malam ini, saya terpekur berencana takmenyentuhmu dengan rinduku sebelum kalender menunjukkan tanggal di mana kau dan aku menjelma kita. Namun, rindu memang selalu takpunya kalender atau sekadar jam tangan untuk bersemi. Iya, saya merindukanmu. Rindu yang terlalu berlebihan. Malam ini!

Kopi yang seharusnya kusuguhkan untukmu, terbahak saat Ia mengalir tertelan mulut sendiri; bukan mulutmu. Rindu yang seharusnya kutumpahkan di rengkuhmu, mencibir saat Ia menggantung tercekat di gigit bibir sendiri; bukan bibirmu. Iya, selalu ada sesak yang terkatung tiap kali ada sesuatu yang tergantung.




Ego memang selalu menang atas kita.

Tapi waktu selalu punya sesuatu untuk menyadarkan bahwa: kita menyatu bukan untuk berpisah lagi.

Semoga, kita masih punya waktu untuk menyadari itu.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun