PKI bukan hanya anti Islam, tetapi mereka menolak semua agama. Karena apa? Karena PKI tidak mempercayai adanya Tuhan Yang Maha Esa. Orang-orang yang berpaham komunis tidak boleh tinggal di Indonesia karena ideologi mereka tidak sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945.
PKI pertama kali melakukan pemberontakan di Madiun tepat pada tanggal 18 September 1948 dan pada saat itu Indonesia sedang dipimpin oleh Presiden Soekarno. PKI muncul di Madiun dengan tujuan yang kuat serta beberapa latar belakang. Tujuan PKI yang pertama adalah mengganti Dasar Negara seperti yang telah dijelaskan diatas. Yang kedua yaitu ingin membentuk Negara Republik Indonesia Soviet. Melalui pemberontakan ini PKI sangat ingin sekali membentuk Negara Republik Indonesia Soviet (RIS). Sedangkan RIS nantinya akan menjadi Negara yang pro terhadap Komunis dan juga Soviet. Presiden Soekarno yang memimpin pada saat itu terus saja menolak karena ideologi Indonesia bukanlah Komunis. Yang ketiga yaitu mempengaruhi petani dan buruh. Banyak anggota PKI seorang petani dan buruh. Pemimpin PKI menghasut para petani dan buruh untuk bekerja sama dan melakukan pemberontakan. Itulah salah satu upaya agar memperoleh banyak massa dan mendominasi sebagian wilayah Indonesia. Tujuan yang selanjutnya adalah melakukan kekejaman. PKI bukan hanya ingin menjadikan Indonesia aliran Komunis tetapi mereka juga melakukan tindakan kekerasan. Tindakan ini menimbulkan banyak kerugian apalagi kepada orang yang tidak bersalah dan orang yang tidak tahu apa-apa.
Dan mereka melakukan pemberontakan dengan beberapa latar belakang yaitu yang pertama perjanjian Renville. Dimana pada perjanjian ini Indonesia sangat dirugikan. Belanda dianggap mengambil keuntungan banyak dan kabinet Amir dirugikan. Dan saat itu kabinet Amir banyak disalahkan oleh rakyat dan pemerintah karena kabinet Amir lah yang menjadi perwakilan dari Indonesia. Karena peristiwa ini kabinet Amir mengundurkan diri dari kabinet "sayap kiri". Atas pengunduran diri kabinet Amir presiden Soekarno menyuruh Mohammad Hatta untuk memimpin kabinet presidensil darurat. Kabinet ini tidak bertanggung jawab pada KNIP tapi langsung bertanggung jawab pada presiden Soekarno. Yang melatar belakangi terjadinya pemberontakan di madiun selanjutnya adalah kedekatan Amir Sjarifuddin dengan anggota PKI. Hal ini masih berhubungan dengan latar belakang yang pertama. Karena Amir merasa kecewa berat akhirnya setelah ia mengundurkan diri ia membentuk FDR yang berideologi sosialis. FDR sendiri adalah upaya Amir Sjarifuddin untuk merebut kembali kekuasaannya. Amir banyak melakukan penghasutan dan ancaman ekonomi dengan cara menghasut buruh agar melakukan pemogokan pabrik karung tepatnya di Delanggu. Pada bulan Agustus tahun 1948 Muso kembali menjadi pemimpin PKI dan Muso mengeluarkan doktrin baru yang berjudul "jalan baru". Dengan ini membuat Amir serta FDR dan partai Buruh lainnya bergabung dengan PKI. Alasan Amir Sjarifuddin bergabung dengan PKI adalah untuk menjatuhkan Soekarno-Hatta.
Pemberontakan PKI yang kedua terjadi pada tahun 1965 tepat nya pada malam tanggal 30 September. Peristiwa ini melibatkan Pasukan Cakrabirawa dan Partai Komunis Indonesia. Peristiwa ini terjadi dengan tujuan untuk menggulingkan pemerintahan Presiden Soekarno-Hatta. Bukan hanya itu mereka juga ingin mengubah pemerintah Indonesia menjadi pemerintah Komunis. Dan pada saat itu PKI dipimpin langsung oleh Pemimpinnya yaitu D.N. Aidit. D.N. Aidit ini sangat jago untuk masalah menghasut. Dia beriming-iming Indonesia akan lebih maju jika di bawah kekuasaan PKI. Peristiwa ini terjadi dimulai dari kota Jakarta dan kota Yogyakarta. Seperti pemberontakan yang terjadi di Madiun, pemberontakan yang terjadi di Jakarta dan Yogyakarta juga memiliki tujuan dan latar belakang.
Adapun tujuan PKI memberontak Jakarta dan Yogyakarta adalah :
*Menghancurkan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan menjadikannya sebagai Negara Komunis
*Menyingkirkan TNI Angkatan Darat dan merebut kekuasaan pemerintahan
*Mengganti Ideologi Pancasila menjadi Ideologi Komunis.
*Kudeta yang dilakukan kepada Presiden Soekarno tidak lepas dari rangkaian kegiatan komunisme internasional.
Adapun latar belakang terjadinya pemberontakan di Jakarta dan Yogyakarta adalah dominasi ideologi Nusantara, Agama, dan Komunisme (NASAKOM) yang terjadi di bawah kekuasaan Presiden Soekarno tepat pada tahun 1959 sampai 1965. Awalnya PKI hanya mengincar Perwira Tinggi dan Dewan Jenderal untuk diculik dan membawa paksa Dewan Jenderal dan juga Perwira Tinggi ke Lubang Buaya. Akan tetapi, terdapat beberapa Prajurit Cakrabirawa yang memutuskan untuk membunuh Perwira Tinggi dan Jenderal yang mereka bawa ke Lubang Buaya. Adapun Jenderal-Jenderal yang dibunuh oleh PKI antara lain Jenderal Karel Satsuit Tubun dan Jenderal Ahmad Yani. Adapun sisa Jenderal dan Perwira Tinggi yang tidak dibunuh akhirnya mati secara perlahan akibat luka dari penyiksaan selama di Lubang Buaya.
Dari tulisan di atas dapat dilihat bahwa sangat sulit Pemerintahan untuk mempertahankan Ideologi Pancasila sebagai Dasar Negara Indonesia. Maka dari itu kita sebagai generasi bangsa sudah seharusnya melanjutkan perjuangan Para Pahlawan kita yaitu dengan belajar yang giat.
