Â
      pada masa pra Islam kata ''iman'' digunakan sebagi simbol keyakinan hati terhadap sesuatu yang yang telah disampaikan mengenai keagungan Tuhan, ataupun hal hal yang berkaitan dengan spiritual. Maka Ketika Islam datang, konsep iman mengalami penyempurnaan dan penegasan. Kata iman digunakan sebagai keyakinan hati terhadap kekuasaan dan kebenaran tuhan.
       Jika berbicara mengenai  tentang iman, iman adalah kepercayaan yang dipercayai oleh seseorang yang berkenaan dengan agama, keyakinan maupun kepercayaan kepada Tuhan, nabi, kitab dan sebagainya.
       Dalam ajaran agama Islam, iman berarti kepercayaan dan keyakinan yang mendalam kepada Allah, Nabi Muhammad, serta kitab suci Al-Quran. Iman juga mencakup keyakinan terhadap ajaran-ajaran lainnya yang disampaikan melalui sunnah dan hadis, yang bersama-sama membentuk panduan hidup seorang Muslim.
       Jadi, mengapa kita perlu beriman? karena iman akan mengantarkan kita kepada tauhid. Tauhid adalah keyakinan akan keesaan Allah Swt, yang mengajarkan kita  bersikap pasrah dan tunduk  sepenuhnya kepada-Nya. Sehingga melahirkan sikap tawakal kepada Allah. Yaitu sebuah kepercayaan dan penyerahan diri sepenuhnya kepada kehendak dan kekuasaan-Nya.
     Dalam situasi saat ini, sikap tawakal penting untuk kita miliki. Karena tawakal memberikan kita rasa ketenangan batin dan keyakinan kepada Allah, bahwa segala sesuatu berada dalam kekuasaan-Nya. Hal ini membantu kita menerima kelemahan dan keterbatasan diri. Sehingga manusia harus menyerahkan segala urusan pada pengaturan-Nya, dan bersandar pada hikmah-Nya tanpa putus asa terhadap rahmat-Nya.
Terdapat pada  firman Allah QS. At-Taubah (9): 51  tentang pentingnya iman dan tawakal.
Artinya: Katakanlah (Nabi Muhammad), "Tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan Allah bagi kami. Dialah Pelindung kami, dan hanya kepada Allah hendaknya orang-orang mukmin bertawakal.
    Ayat diatas menekankan, pentingnya iman dan tawakal dimiliki oleh seorang mukmin, Sebab Allah adalah sebaik-baik-Nya pelindung, dan hanya kepada-Nya, hendaknya seseorang beriman dan juga bertawakal, setelah sebelumnya berusaha dengan maksimal. Di mana sebagai seorang muslim, sudah seharusnya kita percaya, bahwa hasil dari segala usaha adalah sepenuhnya ditangan Allah Swt.
      Oleh karena itu, iman adalah fondasi penting dalam menyongsong masa depan, dalam menghadapi berbagai tantangan dan perubahan zaman. Di sinilah peran iman menjadi sangat penting, iman mengantarkan pada tauhid dan  melahirkan sikap tawakal. Sehingga setiap individu memiliki harapan dan impian memiliki masa depan yang lebih baik, memiliki kemampuan mengatasi rasa ragu dan khawatir akan apa yang akan datang.
      Dengan bekal iman, tauhid dan tawakal kita selalu memiliki harapan dan keyakinan,  bahwa setiap tantangan adalah bagian dari hidup yang bisa kita hadapi dengan kekuatan yang luar biasa,  karena kita tidak pernah sendiri dalam menghadapi tantangan dan rintangan dalam hidup. Namun, bersama Allah kita mendapatkan perlindungan maupun petunjuk.
Referensi
Fauzi Faisal Bahreisy, terj., Iman Kunci Kesempurnaan, oleh Badiuzzaman Said Nursi (Risalah Nur Press, Maret 2015), hlm. 18-22.
Dindin Moh Saepudin, M. Solahudin, dan Izzah Faizah Siti Rusydati Khairani, "Iman dan Amal Saleh dalam Al-Quran (Studi Kajian Semantik)," Al-Bayan: Jurnal Studi Al-Qur'an dan Tafsir 2, no. 1 (Juni 2017), hlm 13.