Sering aku menemukan dirimu terdiam, menatap langit malam tanpa kedip. Aku mulai resah bila kau hela nafas pangjang-panjang. Ada apa? Mengapa tak kau bagi gelisahmu denganku? Namun tiap kali kutanya, kau hanya tersenyum seraya kembali asyik bercengkerama dengan sang bayu dalam kesunyian.