Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen

Cinta Imaji Berbayarkan Hilang

18 Maret 2012   16:47 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:51 77 1
“Selamat malam”

Itulah kalimah perdana yang meluncur manis dari bibirmu yang menghitam. Sepuntung rokok teronggok lemas dikepit jari telunjuk dan tengahmu. Berkali-kali kau menggaruk rambut keritingmu yang panjang tergerai. Sesekali terbatuk dan kembali mengisap rokok kretekmu. Aku masih diam. Mengangguk-angguk sesekali sambil mendengarkan alunan instrumen biola berjudul “Viva” dari kedua earphoneku. Volumenya tak full, itu agar aku mendengar suaramu, desah nafasmu, atau mungkin lebih dari itu, suara detak jantungmu.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun