Scale of economies berarti skala ekonomi yang dijalankan dalam suatu wilayah. Banyuwangi telah berhasil membangun skala ekonomi yang signifikan dalam beberapa sektor. Salah satunya adalah sektor patuwisata, dimana pariwisata Banyuwangi telah mengalami pertumbuhan pesat. Dengan adanya berbagai destinasi wisata yang berpotensi, seperti kawasan wisata geopark ijen, Banyuwangi mampu menarik banyak wisatawan luar maupun dalam negeri. Hal ini memungkinkan berkembangnya berbagai bisnis yang mendukung pariwisata, seperti homestay atau hotel, rumah makan dan restoran, kemudian trip atau travel, dalam skala yang lebih besar. Skala ekonomi yang tercipta akibat pengembangan bisnis pariwisata ini dapat memungkinkan efisiensi biaya serta peningkatan daya saing terhadap pariwisata domestik hingga mancanegara. Dengan hal tersebut, Banyuwangi dengan mengedepankan skala ekonomi di bidang pariwisata berpotensi menjadi kota dengan kemajuan pariwisatanya yang kompeten.
Unsur dari teori reksohadiprodjo yang kedua ialah comperative advantages atau keunggulan komparatif. Banyuwangi mempunyai keunggulan komparatif yang terletak pada keindahan alamnya yang unik, kekayaan budaya, dan potensi pertanian. Keindahan alam yang memukau seperti fenomena blue fire di Kawah Ijen, menjadi daya tarik utama bagi wisatawan domestik maupun mancanegara. Selain itu, Banyuwangi juga memiliki kekayaan budaya yang khas, seperti tarian Gandrung dan batik Banyuwangi, yang dapat dijadikan sebagai produk wisata. Di sektor pertanian, Banyuwangi memiliki potensi besar dalam pengembangan komoditas seperti kopi, kakao, dan buah-buahan seperti buah naga. Pengembangan ekonomi di kota Banyuwangi didasari oleh Keunggulan komparatif seperti yang telah disebut diatas.